ALL LOGO

ALL LOGO

Senin, 27 Februari 2012

Kebugaran Jasmani


Kebugaran Jasmani

Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian ( adaptasi ) terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya ( dari kerja yang dilakukan sehari-hari ) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan  yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan / aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.
Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani
Latihan kondisi fisik ( physical conditioning ) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani ( physical fitness ). Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian hari meningkat beban latihannya, kemungkinan kebugaran jasmani seseorang semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan seorang kian terampil, kuat dan efisien dalam gerakannya.
Para ahli olahraga berpendapat, bahwa seorang atlet yang mengikuti program latihan kondisi fisik secara intensif selama 6-8 minggu sebelum musim pertandingan, akan memiliki kekuatan, kelenturan, dan daya tahan yang lebih baik selama musim pertandingan.
Bentuk-Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
a. Latihan Kekuatan
1) Hakikat Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan.
2) Bentuk-Bentuk Latihan Kekuatan, Antara Lain :
a) Latihan Kekuatan Otot Lengan
(1)  Tujuannya : Menguatkan otot lengan
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula sikap badan jongkok, kedua kaki sedikit rapat, kedua
tangan lurus berada diantara kedua paha mendekati lutut, telapak
tangan terbuka, dan menumpu pada lantai
(b) Kemudian sentuhkan paha kebagian dalam dekat dengan tangan
(c) Lalu angkatlah kedua kaki ke atas secara perlahan-lahan hingga lepas
dari lantai, siku dapat berfungsi sebagai penahan pada paha
(d) Sikap ini dipertahankan selama 5 sampai 8 detik
b) Latihan kekuatan otot lengan ( push-up)
(1) Tujuannya : Menguatkan otot lengan
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus di belakang,
ujung kaki bertumpu pada lantai
(b) Kedua telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke
depan dan kedua siku ditekuk
(c) Kemudian angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan
dan kaki merupakan satu garis lurus
(d) Lalu badan diturunkan kembali, dengan jalan membengkokkan kedua
sikut, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai
(e) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang selama 15-30 detik
c) Latihan Kekuatan Otot Perut ( sit-up )
(1) Tujuannya : Menguatkan otot perut
(2) Cara melakukannya )
(a) Mula-mula tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan
diletakkan di belakang kepala
(b) Kemudian badan diangkat ke atas, hingga dalam posisi duduk, kedua
tangan tetap berada di belakang kepala
(c) Gerakan ini dilakukan sebanyak-banyaknya (15-30 detik)
b) Latihan Kelentukan ( Fleksibilitas )
1) Hakikat Latihan Kelentukan
Kelentukan diartikan sama dengan keleluasan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti.
2) Bentuk-Bentuk Latihan Kelentukan, Antara Lain :
a) Latihan Kelentukan Otot Leher
(1) Tujuannya : Melatih persendian dan otot leher kea rah depan dan ke samping
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka selebar bahu, kedua
tangan di pinggang dan pandangan ke depan.
(b) Kemudian miringkan kepala ke kiri dan ke kanan ( 2 × 4 hitungan )
(c) Anggukkan kepala ke bawah dan ke atas ( 2 × 4 hitungan )
(d) Tengokkan kepala ke kiri dan ke kanan ( 2 × 4 hitungan )
(e) Setelah itu putarkan kepala ke arah kanan sebanyak 8 hitungan dan
kemudian putarkan kepala ke kiri sebanyak 8 hitungan
b) Latihan Kelentukan Otot Pinggang
(1) Tujuannya : Meluaskan gerakan pada persendian dan otot pinggang dan
melenturkan otot-otot bagian pinggang
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua
tangan di  atas pinggang dan lakukan dengan membengkokkan
sederhana ke samping  kiri dan kanan, secara bergantian
(b) Letakkan tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus dan
ulangi dengan membengkokkan ke samping dan lakukan lagi ke sisi
yang berlawanan
(c) Letakkan lengan di atas pinggang dan lakukan putaran batang tubuh
(d) Ulangi putaran batang tubuh
c) Latihan Kelentukan Sendi Pinggul
(1) Tujuannya : Melenturkan sendi dan otot pinggul
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan lurus
di  atas kepala
(b) Kemudian ayunkan kedua belah lengan dari bawah dengan cara
menekukkan lutut sampai bengkok, lalu dilanjutkkan / digerakkan
sampai ke atas kelapa
(c) Gerakan ini dilakukan secara berganti-gantian dari atas ke bawah dan
sebalikknya
d) Latihan Kelentukan Sendi Lutut
(1) Tujuannya : Menguatkan persendian lutut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kemudian letakkan salah satu kaki berada di
depan  dan kaki yang lain di belakang dengan lutut kaki yang berada di
depan ditekuk
(b) Kedua telapak tangan menapak / bertumpu di lantai, sejajar dengan
kaki yang di depan
(c) Kemudian rengutkan pinggul ke bawah berulang-ulang dengan
menggunakan pergantian posisi kaki
(d) Gerakan ini dilakukan ke depan dan ke belakang
e) Latihan Kombinasi Gerakan Sendi Pinggul, Pinggang dan Lutut
(1) Tujuannya : Koordinasi gerakan sendi pinggul, pinggang dan lutut
(2) Cara melakukannya :
(a) Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki dirapatkan dan kedua tangan di
samping badan
(b) Kemudian bungkukkan badan ke depan, kedua kaki lurus, kepala
ditundukkan dan telapak tangan menyentuh tanah
(c) Lalu hitungan kedua, berjongkok, tumit diangkat dan kedua tangan
lurus ke depan sejajar dengan bahu
(d) Hitungan ketiga, kembali ke posisi yang pertama
(e) Pada hitungan keempat, lentingkan badan ke belakang, kepala
tengadah ke atas
(f) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang
f) Latihan Kelentukan Pergelangan Tangan
(1) Tujuannya : Melemaskan persendian otot tangan
(2) Cara melakukannya :
(a) Berdiri tegak kaki dibuka selebar bahu
(b) Kedua tangan lurus di depan berpegangan tangan dengan posisi jari
merapat  di antara jari tangan kanan dan kiri
(c) Kemudian putarkan pergelangan jari-jari tangan tersebut, sehingga
kedua telapak tangan menghadap ke atas kepala

KESEGARAN JASMANI


Kesegaran Jasmani > Pengertian, Fungsi, Komponen, Alat Ukur A. Pengertian Kesegaran Jasmani Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai berikut : Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan. Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang layak. B. Fungsi Kesegaran Jasmani Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan diJakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara. Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut: a. Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan Misalnya kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar. b. Golongan kedua berdasarkan keadaan Misalnya kebugaran jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran. c. Golongan ketiga berdasarkan umur Bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh ( Agus Mukholid, M.Pd, 2004 : 3). C. Komponen-komponen Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani terdiri dari dua bagian, yaitu :Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness)terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi (Mutohir dan Gusril, 2004 :72) Menurut Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9), mengelompokkan Kesegaran jasmani dalam 4 komponen pokok diantaranya : Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance) Kekuatan (strength) Ketahanan otot (muscular endurance) Kelenturan (flexibility) Berdasarkan uraian di atas, dapat disarikan bahwa komponen-komponen pokok yang berkaitan dengan kesegaran jasmani, yaitu: Kesanggupan dan kemampuan (kapasitas) seseorang dalam melakukan tugas sehari-hari. Meningkatkan daya kerja terutama fungsi jantung, peredaran darah, paru dan otot. Tanpa mengalami kelelahan yang berarti, yakni : adanya pemulihan kembali. Masih memiliki cadangan energi Secara umum membantu peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Semakin tinggi tingkat Kesegaran jasmani seseorang, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan semakin besar pula untuk menikmati kehidupan. D. Cara Meningkatkan Kesegaran Jasmani Untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur kesegaran jasmani. Untuk membina atau memelihara kesegaran jasmani, salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan fisik atau latihan jasmani. Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan menurut aturan atau cara tertentu. Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan jasmani yang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kegiatan yang bersifat aerobic (latihan yang membutuhkan oksigen) dan kegiatan yang bersifat anaerobic (latihan yang tidak membutuhkan oksigen), dan yang tergantung pada keterampilan. (Sadoso Sumardjuno, 1989 : 12) menyatakan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani dengan baik, haruslah memenuhi tiga macam takaran, antara lain sebagai berikut : a. Intensitas latihan Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72 % - 87 % dari denyut nadi maksimal . artinya bagi seseorang yang umurnya 45 tahun, bila melakukan latihan, maka intensitas latihan yang dilakukan haruslah sampai denyut nadi mencapai paling sedikit 126 per menit (72% dari denyut nadi maksimal) dan paling tinggi 152 denyut permenit (87% dari denyut nadi maksimal). b. Lamanya Latihan Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih mencapai zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 15-25 menit. c. Takaran latihan Jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat lebih pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya lebih kecil, maka waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan, lebih lama lebih baik. Latihan-latihan tidak akan efisien atau kurang membuahkan hasil, kalau kurang dari takaran tersebut. E. Alat Ukur Kesegaran Jasmani Alat untuk mengukur Tingkat Kesegaran Jasmani seseorang berbeda-beda menurut jenjang sekolah, yaitu untuk Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menangah Atas /Kejuruan. Tes Kesegaran Jasmani yang digunakan untuk anak-anak dari usia Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas antara lain : Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 1,2 dan 3), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 30 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 4, 5 dan 6), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 40 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra). Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Atas, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra).(Nurhasan, 2001 :149) F. Jenis-jenis dan takaran pelatihan olahraga untuk menigkatkan kesegaran jasmani Adapun beberapa macam bentuk pelatihan olahraga sebagai sarana untuk pembinaan dan pemeliharaan kesegaran jasmani, yaitu antara lain : jalan, joging, bersepeda, berenang dan bentuk-bentuk pelatihan fisik lain yang penting ada penekanan pada unsur aerobik. Sedangkan mengenai takarannya, sumosarjuno (1983) dalam Wiryosaputro (1988 : 230), mengemukakan bahwa agar pelatihan fisik dapat berjalan dengan aman dan efektif, maka dibutuhkan catatan yang harus memperhatikan 3 faktor yaitu : a. Intensitas pelatihan Intensitas pelatihan fisik yang dianjurkan dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani sebaiknya antara 60% dan 80% dari kapasitas aerobic maksimal, atau antara 72%/87% dari denyut nadi yang dianjurkan akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan. b. Lamanya pelatihan Sebaiknya pelatihan fisik yang dianjurkan adalah berlatih sampai mencapai “training zone” (sesuai dengan denyut nadi maksimal), dan berada dalam training zone selama 15-25 menit. c. Frekuensi latihan Dianjurkan untuk melakukan pelatihan fisik dengan frekuensi pelatihan 3-5 kali setiap minggu yang berhubungan erat dengan intensitas dan lamanya pelatihan. Berkaitan dengan takaran pelatihan seperti tersebut diatas Giam dan Teh (1992:17), menyatakan bahwa bagi mereka yang cukup sehat dan memiliki kebugaran yang baik, sesuai petunjuk resep FITT dapat memberikan manfaat maksimal terhadap tingkat kebugaran. Adapun anjuran tersebut adalah sebagai berikut : Frekuensi adalah 3-5 kali setiap minggu Intensitas adalah kurang lebih 60-85% dari denyut nadi maksimal. Tipe (macam pelatihan) adalah suatu macam kombinasi pelatihan aerobik dan aktifitas kalestenik (senam). Pilihan aktifitas tersebut berdasarkan selera, keadaan dan kebugaran tersedianya fasilitas yang digunakan. Time (waktu pelatihan) adalah 15-20 menit pelatihan yang bersifat aerobik yaang dilakukan terus-menerus dan didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5-10 menit. G. Pengaruh latihan senam sehat ceria terhadap tingkat kesegaran jasmani Secara umum latihan senam sehat ceria termasuk kegiatan aerobik apabila kegiatan aerobik dilakukan akan menyebabkan perubahan pada organ tubuh terutama pada daya tahan jantung peredaran darah dan pernapasan a. Pengaruh aerobik terhadap kerja jantung dan peredaran darah Sehat ceria mempunyai banyak unsur kesegaran jasmani, apabila kegiatan ini dilakukan secara rutin dan terkontrol akan dapat meningkatkan kesegaran jasmani. Mengenai pengaruh latihan senam sehat ceria terhadap denyut jantung dan peredaran darah darah Cooper mengatakan : seseorang yang terlatih dengan baik dan melakukan olahraga secara teratur, dalam keadaan istirahat frekuensi denyut jantungnya = 60 denyut permenit atau kurang, sedangkan orang yang tidak terlatih, dalam keadaan istirahat frekuensi denyut janutungnya = 80 denyut permenit (Cooper 1983 : 212). b. Pengaruh aerobik terhadap kerja paru-paru Paru-paru merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk menghirup udara bebas kedalamnya. Dalam buku penetahuan jasmani Wasasi mengatakan : orang yang terlatih 18-20 kali permenit. Dari uaraian diatas dijelaskan bahwa dengan melakukan senam sehat ceria secara teratur dapat memperbaiki daya tahan jantung, jantung dan pernapasan. Semakin baik peredaran darah, jantung dan pernapasan maka kesegaran jasmani semakin meningkat. H. Senam Indonesia Sehat Ceria Senam indonesia sehat ceria merupakan salah satu bentuk senam yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Adapun gerakan senam ini berbagai dalam beberapa bagian yaitu : Pemanasan yang terdiri dari 4 macam latihan, Inti terdiri dari 4 macam latihan dan Pendinginan terdiri dari 4 macam latihan (Asosiasi Kebugaran Indonesia, 2004 : 1).

Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/kesegaran-jasmani-pengertian-fungsi.html
Copyright aadesanjaya.blogspot.com

pidato boso jowo


Ingkang dahad kinormatan Bapak Kepala Sekolah SMPN 22 Surabaya, Bapak ugi ibu guru, staf TU, Lan konco-konco ugi adek-adek sedaya kemawon ingkang kula tresnani.
Sapisan, monggo kita sedaya sesarengan ngaturaken puji syukur dumateng Gusti ingkang Maha Agung, Ingkang sampun maringaken nikmat kewarasan dumateng kita sedaya. Dados kita sedaya saget sesarengan kempal dhateng adicara perpisahan siswa kelas 9 sapunika. Kula siswa kelas 9E ingkang tinanggenah guru kagem mewakili konco-konco kelas 9 kagem ngaturaken matur sembah suwun kula sakonco namung saget ngaturaken ucapan matur sembah nuwun kagem sedaya bapak ibu guru ingkang sampun mbulawantah kula sakonco dangunipun tigang warsa dateng pawiyatan menika. Kula sakonco inggih badhe nyuwun pangestunipun supados kula sakonco saget nglebeti pawiyatan enggal ingkang sae ingkang sampun dhados tujuan kula sakonco. Ugi supados kula sakonco saget dados tiyang ingkang migunani kagem keluarga, masyarakat, ugi bahasa lan negara. Sejatosipun kula sakonco kraos awrat sanget kagem nilaraken pawiyatan menika. Kula inggih gadhah sekedik pesen kagem adek-adek kelas 7 kaliyan 8 supados sinal ingkang sregep sinau supados saget wujudaken cita-cita nipun ugi dados lare ingkang lanthip.

Cekap semanten saking kula, manawi anggen kula sakonco kagungan sisip sembering. Ingakang klenthu, kula nyuwun agunge panga puten dumateng sedaya kanawon. Kula aturaken matur sembah suwun

Pidato Perpisahan Sekolah Bahasa Jawa
Assalamualaikum wr wb
Salam rineggo ing karahayuan peparingipun Gusti
Para alim ulama ingkang satuhu kulo dereaken sagung fatwah soho mauidoh hasanahipun
Para sesepuh pinisepuh ingkang satuhu pono ing pamawas tuwin lebdo ing pitutur ingkang dahat pinundhi pundhi
Para pangemban pangembating praja para satriyaning nagari utaminipun para dwijo SMPN 1 Bae, soho konco roang samudayanipun wiwit tataran 7 ngantos tataran 8 ingkang kula tresnani.
Puji syukur kito caosaken dumateng ngarso dalem Allah SWT, Ingkang sampun maringaken kanikmatan ingkang arupi kabagyan, kabagaswarasan soho karahayon dumateng kita sedaya.
Kulo minongko wakil atur saking para siswa tataran 9
Ingkang sepisan ngaturaken gunging panuwun ingkang tanpa pepindhan dumateng para
Bapak ibuguru ingkang sami anggulowentah wiwit tataran 7 sahenggo tataran 9 dumugi
Lulus ing pawiyatan sakmeniko, Hambokbilih kulo sakonco wonten kesalahan soho kekirangan babagan menopo kemawon kulo sakonco kelas 9 sedayanipun kulo nyuwun gunging samodro pangaksami
Ingkang kaping kalih ugi mboten katalompen nyuwun pangapunten ingkang sakathah kathahipun hambok bilih para siswa tataran 9 anggenipun sesrawungan sabendintenipun wonten kesalahan awit samudayanipun meniko titah kang limrah.
Ingkang kaping tiganipun namung puji pangestu ingkang tansah kulo antu-antu mugi kulo sak konco siswa tataran 9 saget nerasaken pawiyatan luwih inggil lan sae. Sakyektosipun kula sakonco kraos awrat sanget nilaraken pawiyatan menika. Kula inggih gadhah sekedik pesen kagem adek-adek kelas 7 kaliyan 8 supados sinul ingkang sregep supados saget wujudaken panggayuhingkang inggil dados lare ingkang lantip.
Namung semanten saking kula, hambok bilih anggen kulo matur sajak wonten solah bowo,tatakrama soho paramasastra ingkang kirang mranai penggalih panjenengan sami kulo nyuwun agunging samodro pangaksami
Kupat janure klopo menawi lepat nyuwun pangapuro.
Billahittaufik walhidayah
Wassalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh
Nuwun

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, Ibu-ibu ingkang kula urmati, sumawana para putra-putra mudha-mudhi ingkang karoban ing raos bagya. Saderengipun kula matur wonten ing ngarsa panjenengan, langkung rumiyin kula nyuwun agunging sih samodra pangaksama, awit kula kumawantun, ngadeg ing ngarsa panjenengan sami.
Alhamdulillah ing enjing menika kita sedaya saged kempal sesarengan ing kampus SMA N 10 ingkang kita remeni menika. Kita sedaya ngempal ing kampus menika nggadahi maksud utawi tujuan ingkang pokok, yaiku ngundhuraken para siswa kelas XII ing wulan April menika utawi luwih leresipun tanggal 22 dumugi 24 April tahun 2008 sampun ngrampungaken UNAS ingkang dados syarat utama kangge siswa SMA kangge ngelanjutaken ing jenjang luwih dhuwur.
Enjing menika, enjing ingkang ngerenyuhaken sanget kangge kita sedaya para hadirin. Menapa boten, ingkang slamanipun kita utawi teseh dados siswa mriki, kita kerep pethukan, sinau sareng, diskusi sareng, ing wayah sekedhap melih kita badhe pisahan. Nanging, kita kagungan pangajeng-ajeng supados perpisahan menika boten kita banjur “pedhot kekancan”. Supados kita teseh wonten rerembagan ingkang ageng kayata sakderengipun kita pisah.
Para rencang ingkang sedaya maksud lan tujuan dianaaken perpisahan menika botenn namung ngunduraken rencang-rencang kelas XII mawon, ananging luwih saking menika supados rencang-rencang tetep eling lan terus njagi rerencangan, inggih menika ing proses sinau utawi mlebet ing kegiatan sanes-sanesipun.
Para rencang ingkang badhe pisah menika, sejatinipun tugas para rencang menika luwih abot maneh, saya inggil tingkat pendidikan saya inggil injih tugas ingkang kedah dipunrampungaken. Mula kta kedah semangat sinau mempeng supados menapa mawon ongkang para erncang cita-citaaken saged dipuncapai. Boten namung kita mawon ingkang bangga menawi sukses, nanging Bapak lan ibu guru kita injih remen lan bangga.
Para sedherek sedaya, wayah saged damel kita sedaya saged kempal ing acara menika. Nanging wayah menika ugi ingkang misahaken kita sedaya. Kita namung saged mbales nggangge doa mugi-mugi sukses lan slamet lan mugi-mugi amal tuwin kesaenanipun para Bpak lan Ibu guru katampi ing sisihipun Gusti Allah Ingkang Maha Agung.
Kula cekapi semanten rumiyin atur kula, bilih wonten kiranging atur mawantu-wantu kula nyuwun lumunturing samodra pangaksami.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



1. Ekosistem akuatik (air)
a. Ekosistem air tawar
1) Ekosistem air tawar Lotik : airnya berarus, berarti airnya senantiasa mengalir. Contoh dari ekosistem air tawar lotik sering kita jumpai di sekitar kita. Misalnya : Sungai, dan selokan.
Gambar. 1
Sungai merupakan contoh ekosistem air tawar lotik.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 275)









2) Ekosistem air tawar lentik : airnya tidak berarus, ini berarti airnya tidak mengalir. Contohnya : Danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut.
 

Gambar. 2
Hutan Rawa Gambut
Sumber : http://www.lablink.or.id/Env/Hutan/HutanKlasifikasi/htnrawag.jpg









Gambar. 3
Danau Toba
Sumber : http://katakdankodokbersaudara.files.wordpress.com/2009/05/danau-toba.jpg

Ekosistem danau dan kolam terdiri dari 3 wilayah horizontal yaitu :
a) Wilayah Litoral adalah merupakan wilayah perairan dangkal di sepanjang tepi danau dan kolam. Contohnya : Hydrylla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus.
b) Wilayah Limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih bisa di tembus oleh cahaya matahari. Contohnya : Zooplankton dan Fitoplankton.
c) Wilayah Profundal adalah daerah yang dalam, dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya.


b. Ekosistem Laut

Gambar. 4
Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona,
yaitu zona litoral, zona laut dangkal, dan zona pelagik.
Sumber : Aryulina, Diah (2007 : 275).

Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu :
1) Zona litoral.
a) Ekosistem Estuari

Merupakan wilayah perairan tempat pertemuan antara sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut pantai lumpur.
Estuari mempunyai ciri berair payau dengan tingkat salinitas di antara air tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan rumput laut. Beberapa organisme laut melakukan perkambangbiakan di wilayah ini seperti ikan, udang dan moluska yang dapat dimakan. Estuari banyak terdapat di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI KPRI MAKARTI PURWANTORO

LAPORAN

PENDIDIKAN SISTEM GANDA
DI KPRI MAKARTI PURWANTORO


Disusun untuk memenuhi sebagian syarat menempuh
Ujian Nasional SMK Pancasila 8 Slogohimo
Tahun Pelajaran 2011 / 2012












Disusun oleh :

1.
Noval Haryanto
XII AK1
9951252438
2.
Anik Rahayu
XII AK3
9952852778
3.
Ruslim
XII AK4
9941316122
4.
Asih Sawitri
XII AK4
9952852780
5.
Siti Nurjanah
XII AK4
9932673964

SMK PANCASILA 8 SLOGOHIMO
Jl. Raya Slogohimo – Wonogiri Telp. (0273) 411253
Website : www.smkpancasila.com   Email : smkp8_slog@yahoo.co.id
2011

PERSETUJUAN PEMBIMBING SEKOLAH

Laporan Pendidikan Sistem Ganda di KPRI Makarti Purwantoro ini telah disetujui oleh pembimbing sekolah guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012, pada :

Hari                                   : …………………………
Tanggal                             : …………………………     






Pembimbing Sekolah


MARYADI, S.Pd.





PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH

Laporan Pendidikan Sistem Ganda di KPRI Makarti Purwantoro ini telah disahkan oleh Kepala SMK Pancasila 8 Slogohimo guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012, pada :

Hari                                   : …………………………
Tanggal                             : …………………………     






Kepala
SMK Pancasila 8 Slogohimo


Drs. ARIS TRILAKSONO




PENGESAHAN INSTANSI

Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing di KPRI Makarti Purwantoro guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012, pada :

Hari                                   : …………………………
Tanggal                             : …………………………     




                                                                                            
Pembimbing Instansi


JAERAN, S.Pd., M.Pd.






HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO :
*      Kesuksesan tidak dapat diraih tanpa pengorbanan dan perjuangan
*      Cara terbaik menjadi cerdas adalah tidak menjadi bodoh
*      Masa depan tidak akan berubah tanpa kita mengubahnya





PERSEMBAHAN
Laporan ini penyusun persembahkan kepada :
1.      Yth. Kepala SMK Pancasila 8 Slogohimo
2.      Yth. Ketua KPRI “MAKARTI” Purwantoro
3.      Yth. Bapak / Ibu Karyawan KPRI “Makarti” Purwantoro
4.      Yth. Pembimbing sekolah
5.      Yth. Bapak/Ibu guru SMK Pancasila 8 Slogohimo
6.      Para pembaca yang budiman.



KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan berkah, inayah, dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di KPRI “MAKARTI”  Purwantoro ini guna memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012.
Terselesaikannya laporan ini atas bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. Aris Trilaksono, selaku kepala SMK Pancasila 8 Slogohimo yang telah memberikan izin dan waktu untuk melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
2.      Bapak Jaeran, S.Pd., M.Pd., selaku ketua KPRI “Makarti“ Purwantoro yang telah memberikan tempat kepada penyusun untuk melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
3.      Bapak Maryadi, S.Pd., selaku guru pembimbing yang telah mengarahkan dan mengarahkan 
4.      Bapak / Ibu Pembimbing Instansi yang telah melatih, membimbing
5.      Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat memberikan bagi penyusun khususnya dan semua pihak umumnya.
Slogohimo,   November 2011
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SEKOLAH ............................ ii
HALAMAN PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH ....................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN INSTANSI ........................................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
BAB I    PENDAHULUAN .......................................................................... .... 1
A.    Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ................................... .... 1
B.     Tujuan Pembuatan Laporan ............................................................. 2
C.     Metode Pencarian Data ................................................................... 2
D.    Sistematika Penyusunan Laporan .................................................... 3
BAB II   KPRI MAKARTI PURWANTORO ............................................ .... 4
A.    Sejarah Berdirinya KPRI “MAKARTI” Purwantoro ..................... 4
B.     Struktur Organisasi .......................................................................... 5
C.     Bidang Usaha .................................................................................. 7
D.    Teknik Kerja dan Tata Cara Pembukuan ......................................... 9
E.     Bidang Permodalan ......................................................................... 13
F.      Koperasi di Indonesia ..................................................................... 13
BAB III PENUTUP ...................................................................................... .... 17
A.   Kesimpulan ...................................................................................... 17
B.   Kesan ............................................................................................... 17
C.   Pesan ............................................................................................... 18
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja


Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

Melindungi kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya kecelakaan kerjadan penyakit.Berbagai arah keselamatan dan kesehatan kerja
1. Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan sebelumnya.
2. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja
3. Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja
4. Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi. Mengenai peraturan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja Yang terutama adalah UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan Detail Pelaksanaan UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja.

Keselamatan kerja
Tindakan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil kerja dan budaya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi : pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.

1) Menunjang terlaksananya tugas-tugas pemerintah, khususnya di bidang peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan, industri, perkebunan, pertanian yang meliputi di antaranya tentang penanganan keselamatan kerja.
2)Menuju tercapainya keragaman tindak di dalam menanggulangi masalah antara lain keselamatan kerja.

Standar Keselamatan Kerja
Pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan digolongkan sebagai berikut:

a) Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telinga.
b) Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri
c) Alat pengaman listrik, yang setiap saat dapat membahayakan.
d) Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, sistem alarm,air hidrant, penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik,dan sebagainya.

Pencegahan merupakan cara yang paling efektif
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang
tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari
Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai
saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.

Mencegah Terjadinya Kecelakaan
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki. Tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan harus dilakukan dengan rasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tindakan keselamatan kerja. Bertanggung jawab merupakan sikap yang perlu dijujung tinggi baik selama bekerja maupun saat beristirahat Hal ini akan sangat bermanfaat bagi keselamatan dalam bekerja. Peralatan perlindungan anggota badan dalam setiap bekerja harus selalu digunakan dengan menyesuaikan sifat pekerjaan yang dilakukan.beberapa alat pelindung keamanan anggota badan, terdiri dari pelindung mata, kepala, telinga, tangan, kaki dan hidung. Penggunaan alat pelindung ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Sebagai contoh pelindung mata, pakailah kaca mata atau gogles untuk melindungi dari sinar yang kuat, loncatan bunga api, loncatan logam panas dan sebagainya.

Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan
Suatu kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan halhal yang menyebabkan kecelakan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan. Berikut beberapa contoh tindakan yang tidak aman, antara lain:



a) Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b) Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
c) Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala jika pekerjaan tersebut memerlukannya
d) Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
e) Sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat kerja
f) Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut belum mengetahui pekerjaan tersebut.

Tindakan Menghindari Cara Kerja yang Tidak Aman
Menghindarkan cara kerja yang tidak nyaman merupakan anggung jawab semua pekerja yang bekerja di ruang kerja. ebaliknya sikap yang tidak bertanggung jawab merupakan suatu indakan kebodohan. Sikap yang bodoh menyebabkan bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu ikutilah instruksi supervisor (pengawas/pimpinan). Pakailah cara-cara kerja yang benar, tenang dan tidak ceroboh dalam segala hal jika akan memulai bekerja. Kerja sama dari semua orang yang terlibat dalam bekerja sangat diperlukan dalam mencegah kondisi yang tidak aman. Kondisi kerja yang aman tidak hanya memiliki alat-alat yang bagus dan mesin yang baru. Kerjasama dari setiap individu tempat kerja merupakan hal yang sangat penting. Menjadikan tempat kerja yang bersih, sehat, tertib, teratur dan rapi merupakan syarat yang sangat menentukan keberhasilan kerja secara maksimal.

Penyebab berbahaya yang sering ditemui
1. Bahaya jenis kimia: terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal, hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun.
2. Bahaya jenis fisika: lingkungan yang bertemperatur panas dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising, vibrasi dan tekanan udara yang tidak normal.
3. Bahaya yang mengancam manusia dikarenakan jenis proyek: pencahayaan dan penerangan yang kurang, bahaya dari pengangkutan, dan bahaya yg ditimbulkan oleh peralatan.

Cara pengendalian ancaman bahaya kesehatan kerja
1. Pengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutup mengisolasi bahan berbahaya, menggunakan otomatisasi pekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantian udara.
2. Pengendalian administrasi: mengurangi waktu pajanan, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda – tanda peringatan, membuat daftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistem penangganan darurat.
3. Pemantauan kesehatan : melakukan pemeriksaan kesehatan.