HOW TO MAKE GREETING CARD
Materials :
- Hard paper
- Various sticker
- Colouring pens
Instructions :
- Fold the paper into two
- Decorate the front page with the various stickers
- Open the paper
- Write the name of the receiver of the card at the upper part with colouring pens
- Then, write your messages in the centre part of the page
- Don’t forget to write the name of the sender of the card under it.
- Your greeting card is ready to send
Kisah Kera dan Ayam
Dahulu, dikisahkan tentang persahabatan yang terjalin antara kera dan ayam. Mereka selalu tampak rukun damai. Tapi, kenyataannya tidaklah demikian. Setelah sekian lama mereka bersahabat, barulah terlihat sifat buruk si kera.
“Hai Ayam, sahabatku,” panggil kera. “Maukah kau pergi bersamaku ? Sore-sore begini enaknya kita jalan-jalan,” ajak si kera.
Ayam tampak tertarik dengan ajakan si kera. Tanpa rasa curiga, ia mengikuti ajakan si kera untuk berjalan-jalan di hutan. Hari semakin gelap, perut kera mulai meronta-ronta minta diisi. Saat itulah timbuk niat busuk si kera untuk mencelakai si ayam.
“Ah, untuk apa aku pusing-pusing mencari makanan. Di depanku saja sudah ada makanan yang sangat lezat,” piker kera.
Dilihatnya ayam tampak kebingungan masuk kedalam hutan. Ayam itu tampak besar dan segar. Kera berfikir, jika ayam hendak dimakannya, lebih enak jika dimakan tanpa bulu. Oleh karena itu, ia hendak mencabuti bulu ayam terlebih dahulu. Ayam dank era semakin jauh masuk kedalam hutan. Saat itu hari semakin gelap, kera pun melaksanakan niatnya. Ia segera menangkap ayam. Ayam tampak terkejut melihat perlakuan kera. Kera yang jahat itu kemudian mencabuti bulu-bulu si ayam. Dengan sekuat tenaga, ayam meronta-ronta. Ayam mencoba lari dari cengkraman si kera. Syukurlah usaha ayam melarikan diri berhasil. Ayam berlari sekencang-kencangnya keluar dari hutan.
Setelah sekian lama ayam berlari, tibalah ia dirumah sahabatnya yang lain. Ayam tiba di rumah kepiting. Kepiting yang melihat ayam tampak kelelahan membuatnya penasaran. Ia pun bertanya “Wahai ayam, ada apa gerangan yang terjadi denganmu? Mengapa nafasmu tampak terengah-engah? Bulu-bulumu pun rontok,” Tanya kepiting.
“Sahabatku, aku dicelakai oleh sahabatku sendiri si kera. Ia hendak memakanku,” jawab ayam dengan nafas yang masih terengah-engah.
“Apa! Betapa teganya kera berbuat seperti itu kepadamu,” ucap kepiting tidak percaya. “Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kera harus diberi pelajaran!” ucap kepiting dengan geram.
SEPATU ALAS KAKIKU
Kau antar aku ke sekolah
Kau lindungi kakiku
Kau tangkis serbuan debu
Kau tak pernah mengaku lelah
Sepatu alas kakiku
Kau tak pernah mengeluh
Ataupun menangis
Saat kau menginjak batu kerikil atau batu
Panas hujan kau selalu menemani
Ku saat pergi ke sekolah
Berkat kau kakiku terlindungi
Dari jalan yang panas
Ku cuci kau setiap minggu
Ku saying engkau setiap waktu
Retno Ayu A., 2012