PEMANFAATAN MIKROORGANISME BERMANFAAT
DALAM PERTANIAN DAN PETERNAKAN
ASOSIASI PETANI ORGANIK MANDIRI WONOGIRI
EMAIL : apo_mandiri@yahoo.co.id
TELP :
Jl Raya Wonogiri-Purwantoro KM.30
Desa Tanggulangin, Kec. Jatisrono, Wonogiri
KABUPATEN WONOGIRI
2009
HALAMAN PENGESAHAN
PEMANFAATAN MIKROORGANISME BERMANFAAT
DALAM PERTANIAN DAN PETERNAKAN
LOKASI KEGIATAN : DESA TANGGULANGIN. KEC. JATISRONO
LEMBAGA PENGUSUL : ASOSIASI PETANI ORGANIK MANDIRI
WONOGIRI
EMAIL : apo_mandiri@yahoo.co.id
TELP :
JUMLAH ANGGARAN :
TANGGAL USULAN :
DEMIKIAN PENGAJUAN PROPOSAL KEGIATAN IPTEKDA LIPI 2009
DENGAN PENGESAHAN PADA LEMBAR HALAMAN INI.
MENGETAHUI,
PEMANFAATAN MIKROORGANISME BERMANFAAT
DALAM PERTANIAN DAN PETERNAKAN
- Latar Belakang
Pembangunan sector pertanian tidak terlepas dari banyak komponen, salah satunya adalah persoalan kesuburan lahan pertanian. Akhir-akhir ini lahan pertanian mengalami kemunduran kesuburannya karena oleh penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus. Di wilayah Wonogiri dimana luasan lahan pertanian terbilang cukup luas namun kebanyakan lahan tadah hujan mempunyao karakteristik tanah berkapur dengan tingkat kesuburan yang mulai berkurang. Hal demikian inilah yang mendorong perlu diadakannya konservasi lahan pertanian. Salah satunya adalah dengan diadakannya gerakan kembali sistem lahan pertanian organic.
Dalam hal ini Asosiasi Petani Organik Mandiri Wonogiri telah banyak melakukan pendampingan ke pihak petani se kabupaten Wonogiri untuk bersama-sama berupaya melakukan pertanian organic, namun demikian pengetahuan yang masih rendah di tingkat petani masih merupakan kendala utama yang dihadapi APO Mandiri dalam melakukan pendampingan, banyak hal yang masih sukar diterima oleh petani, terutama ketakutan bahwa petani secara organic belum mampu memberikan keuntungan yang maksimal.
APO Mandiri bersekretariat di desa Tanggulangin Kecamatan Jatisrono kabupaten Wonogiri, lokasi berdirinya APO Mandiri, terutama di desa Tanggulangin mempunyai potensi pertanian yang cukup bagus, dilihat dari kebanyakan mayoritas penduduk yang mempunyai lahan pertanian cukup luas. Disamping itu potensi perkebunan juga cukup bagus, terutama adalah potensi jambu mete, bahkan di kecamatan Jatisrono termasuk sentra penghasil jambu mete. Tanaman pangan lain yang sering ditanam adalah jagung.
Melihat potensi yang cukup bagus ini maka perlu diadakannya pendampingan kepada pihak petani dalam hal penggunaan teknologi bertani dengan cara organik. Sehingga ke depan dua hal sekaligus dapat tercapai yaitu, skala usaha pertanian organik yang besar dan konservasi lahan pertanian dapat tercapai dengan baik. Sebab keberlangsungan pertanian organik sangat bergantung dengan kesediaan petani untuk bertani secara organik.
- Tujuan dan Sasaran
- Tujuan
1. Pemanfaatan mikroba untuk penopang perkembangan lahan pertanian organik.
2. Peningkatan kesuburan lahan pertanian
3. Peningkatan pengetahuan petani tentang pentingnya pertanian organik
4. Tercapainya kesejahteraan petani
5. Tercapainya konservasi lahan pertanian yang berkelanjutan
- Sasaran
1. Semua petani di kabupaten Wonogiri
2. Tercapainya pengetahuan yang memadai kepada petani tentang pertanian organik
3. Tercapainya kesuburan konservasi pertanian di Kabupaten Wonogiri secara berkelanjutan
- Pelaksanaan Kegiatan
- Uraian Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan untuk perbaikan lahan pertanian mengupayakan semua komponen pelaku pertanian dapat berperan aktif dalam menyokong kegiatan ini. Petani dalam hal ini di dampingi oleh APO Mandiri melakukan diklat untuk proses penggunaan mekroba lahan yang akan digunakan untuk perbaikan lahan pertanian. Pelatihan yang diadakan APO Mandiri yang alih taknologi diprakarsai oleh Puslit Biologi LIPI. Pembelajaran penggunaan mikroba yang bermanfaat pada lahan pertanian ini meliputi teknik pengenalan mikroba, perbanyakan mikroba, identifikasi lahan pertanian dan penggunaan akhir mikroba lahan sebagai produk yang komersil dan dapat digunakan dalam bidang pertanian maupun peternakan.
- Proses produksi
Dalam kaitannya standar prosedur pemanfaatan mikroba lahan pertanian ini dapat dilihat pada alur blok diagram ini :
- Bahan Baku
Bahan baku yang secara konsisten adalah pada tanah pertanian di Kabupaten Wonogiri sendiri, hal inilah yang akan terus menerus dikembangkan, sebab dengan kondisi asli tanah Wonogiri diupayakan mikroba yang ada sangatlah cocok dengan kondisi tanah di kabupaten Wonogiri. Bahan baku yang ada akan dimanfaatkan sesuai dengan alih teknologi yang diberikan oleh Puslit Biologi LIPI.
- Profil Lembaga Pelaksana Kegiatan
APO Mandiri selama ini telah melakukan usaha pendampingan kepada kelompok tani.
- Kebijakan Pemanfaatan Biaya
Asosiasi Petani Organik Mandiri Wonogiri
- Potensi Pasar dan Daya Saring
Produk jadi yang akan dipasarkan adalah berupa starter decomposer baik yang padat maupun yang cair yang akan diaplikasikan pada lahan pertanian sebagai mikroba perombak bahan organic yang akan menghasilkan unsur-unsur yang berguna bagi tanaman. Dalam produk pemasaran secara umum sudah dikenal banyak produk yang serupa yang telah beredar dengan demikian merupakan produk saingan yang akan mengurang profit sharenya, namun demikian hal ini adalah keniscayaan yang merupakan peluang sekaligus juga tantangan. Penjualan produk akhir nantinya juga dapat berupa produk pupuk organic jadi, dimana decomposer merupakan produk utama untuk pembuatan pupuk organic tersebut. Secara umum permintaan decomposer maupun pupuk organic di tingkat petani masih sangat tinggi, di Wonogiri saja dengan luas areal lahan pertanian dan perkebunan yang cukup luas permintaan pupuk organik belum sepenuhnya dapat dipenuhi dengan baik. Pemanfaatan pupuk organik tidak hanya untuk tanaman pangan saja melainkan juga untuk hortikultura, tanaman hias dan hobby berkebun lainnya seperti halnya sayur-sayuran. Mengingat bahwa akhir-akhir ini kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan berbasis produk organic mengalami kemajuan yang cukup pesat, namun hal demikian belum diimbangi oleh produk petani yang full mengarah ke sistem pertanian berbasis organik. Melihat kenyataan ini market share masih cukup terbuka lebar disamping sudah ada pelaku usaha lainnya.
- Capaian Produksi Masa Mendatang dan Dampak Sosial Ekonominya
Kapasitas produksi setelah usaha ini berkembang diharapkan dapat terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Wonogiri sendiri atau di luar wilayah Wonogiri. Dalam kaitannya ini skala usaha pun semestinya sudah dalam taraf produksi masal dimana akan melibatkan banyak tenaga kerja, maka dengan sendirinya hal ini akan menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja sendiri berasal dari wilayah Wonogiri tentunya dengan terbukanya lapangan kerja ini maka jumlah pengangguran akan sedikit banyak terkurangi. Aspek yang lebih penting adalah adanya peningkatan pada sisi ekonomi semua elemen yang terkait dengan produksi. Rangkaian perbaikan lahan dengan kembali ke system organik akan memicu peningkatan kesuburan tanah, tanah akan menjadi kaya unsure yang sangat diperlukan oleh tanaman. Dengan demikian perbaikan mutu tanaman sebagai sumber pangan manusia aka meningkat secara kualitatif maupun kuantitatif. Produk yang dihasilkan tidak ada residu kimia maka sangat aman dikonsumsi, peningkatan kesehatan masyarakat sekaligus peningkatan aspek kegiatan ekonomi.
- Personalia
No | Nama Unit kerja | Pendidikan Bidang keahlian | Tugas Dalam kegiatan | Jenis kelamin |
1. | a. Alfa Syamsu Bahari b. |
|
|
|
2. | a. Edi Mulyono b. |
|
|
|
3. | a. Budi Sriyanto b. |
|
|
|
- Kebutuhan Biaya
A. Dana Investasi
No | Uraian | Jumlah Satuan | Harga Satuan | Jumlah |
1
|
|
|
|
|
B. Dana Operasional Pelaksana
No | Uraian | Jumlah Orang | Alokasi Waktu | Honor/Bulan | Jumlah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C. Dana Perjalanan
No | Kota tujuan | Volume | Biaya satuan | Jumlah |
|
|
|
|
|
D. Dana Lain-lain
No | Uraian | Volume | Harga satuan | Jumlah |
|
|
|
|
|
REKAPITULASI BIAYA
DANA INVESTASI
DANA OPERASIONAL PELAKSANA
DANA PERJALANAN
DANA LAIN-LAIN
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
No | Uraian Biaya | Periode |
I | Biaya investasi 1. |
|
|
|
|
| 2. |
|
|
|
|
| 3. |
|
|
|
|
| 4. |
|
|
|
|
| 5. |
|
|
|
|
| 6. Dana Operasional |
|
|
|
|
| 7. Dana Perjalanan |
|
|
|
|
| 8. Dana lain-lain |
|
|
|
|
| Total Pengeluaran |
|
|
|
|
II | Penjualan kotor |
|
|
|
|
III | Laba kotor |
|
|
|
|