ALL LOGO

ALL LOGO

Minggu, 22 Juli 2012

USAHA PETERNAKAN AYAM POTONG “MAJU JAYA” DESA NGROMPAK KECAMATAN JATISRONO KEBUPATEN WONOGIRI (frestina)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Usaha di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat cepat. Hal ini ditandai dengan berdirinya berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan meningkat. Tetapi saat ini masih terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk di Indonesia dengan pekerjaan yang tersedia. Selain itu harga bahan pokok yang semakin meningkat mendorong masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Saat ini banyak sekali masyarakat yang berusaha mengembangkan usahanya baik itu usaha kecil, usaha menengah, maupun usaha besar. Para pengusaha juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Misalnya di desa NgrompakJatisrono yang masyarakatnya dominant bekerja di bidang peternakan, misalnya ayam potong.
Konsumsi daging ayam potong di masyarakat cukup tinggi, karena harga ayam potong lebih murah dibandingkan dengan harga daging lainnya. Maka peternakan ayam potong ini sangat baik untuk dikembangkan di masyarakat sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Selain itu ayam potong juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan baik bagi kesehatan.
Naumn, banyak juga peternak yang mengalami kerugian dikarenakan mereka kurang professional dalam pengelolaan maupun pemeliharaan ayam potong tersebut. Maka dalam karya tulis ini akan dibahas mengenai sekilas pandang usaha peternakan ayam potong, permodalan ayam potong, pemasaran ayam potong, serta kendala dalam usaha ayam potong.
Penulis juga memberikan gambaran bahwa usaha ayam potong memiliki peluang pendapatan cukup besar dan juga dapat menambah alternative lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan produsen dan dapat mengurangi pengangguran di Indonesia terutama di Jatisrono.
Oleh karena itu penulis memilih judul “Usaha Peternakan Ayam Potong Maju Jaya Desa Ngrompak Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri”.

B.     Pembatasan Masalah
Penelitian ini agar lebih terarah dalam pembahasannya maka penulis mencoba membatasi masalah pada sejarah usaha peternakan ayam potong, permodalan ayam potong, pemasaran ayam potong, serta kendala dalam usaha ayam potong.

C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipapaskan pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana sejarah usaha peternakan ayam potong ?
2.      Bagaimana permodalan ayam potong ?
3.      Bagaimana pemasaran ayam potong ?
4.      Apa saja kendala yang dihadapi dalam usaha peternakan ayam potong ?

D.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum Penelitian
a.       Sebagai persyaratan mengikuti Ujian Nasional SMA Negeri 1 Slogohimo.
b.      Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian serupa.
2.      Tujuan Khusus Penelitian
a.       Untuk mengetahui sejarah usaha peternakan ayam potong
b.      Untuk mengetahui permodalan ayam potong
c.       Untuk mengetahui pemasaran ayam potong
d.      Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam usaha peternakan ayam potong.

E.     Manfaat Penelitian
a.       Dapat mengetahui sejarah usaha peternakan ayam potong sehingga penulis tertarik untuk melakukan usaha sejenis.
b.      Dapat mengetahui permodalan ayam potong sehingga kita bisa mengetahui asal modal.
c.       Dapat mengetahui pemasaran ayam potong sehingga kita mengetahui metode pemasaran yang digunakan peternak.
d.      Dapat mengetahui kendala yang dihadapi sehingga kita bisa melakukan pencegahan terhadap kendala-kendala tersebut.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Wirausaha
Wirausaha secara umum dapat diartikan orang yang menjalankan usaha dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, dan mempunyai ambisi untuk mengembangkan usahanya.

Pengertian wirausaha menurut Joseph C. Schumpeter (1916) adalah sebagai berikut :
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.

Pengertian wirausaha menurut Raymond W.Y. KNO (1973) adalah sebagai berikut :
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasa menjadi realita.


B.     Pengertian Peternakan
Peternakan menurut wikipedia bahasa Indonesia (2004) adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

C.    Pengertian Ayam Potong
Pengertian ayam potong menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adala ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah delapan mingggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang banyak. Selain itu ayam potong memiliki karakteristik yang berbeda dengan ayam potong lain, yaitu tidak tahan penyakit, mudah terkejut yang mengakibatkan kematian dan takut pada ketinggian.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
A.    Metode penelitian

1.      Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah peternak ayam potong Maju Jaya Desa Ngrompak Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri.
2.      Lokasi Penelitian
Lokasi ditetapkan di peternakan ayam potong Desa Ngrompak kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri.
3.      Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sumber gejala yang terjadi pada situasi sekarang.






B.     Metode Pengumpulan Data
1.      Observasi
Yaitu penulis melakukan pengamatan ke objek penelitian. Metode ini digunakan khususnya untuk menggali data-data yang berkaitan dengan cara-cara pemeliharaan ayam potong, kondisi, dan situasi lainnya.
2.      Interview
Yaitu penulis mengadakan wawancara atau tanya jawab serta langsung dengan pemilik peternakan atau orang-orang yang berkompeten dalam peternakan itu.


BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Sejarah Usaha Peternakan Ayam Potong “Maju Jaya”
Usaha peternakan ayam potong di desa Ngrompak didirikan pertama kali tahun 2008. Alasan utama usaha ini didirikan di desa Ngrompak karena dengan berdirinya usaha peternakan tersebut, masyarakat di sekitar bisa memperoleh lapangan pekerjaan. Berikut adalah cara-cara yang harus dilakukan agar memperoleh hasil yang baik :
1.      Mengenal Jenis Bibit Ayam Potong yang Baik
Beberapa pedoman untuk memilih bibit ayam potong yang baik adalah sebagai berikut :
a.       Anak ayam yang berasal dari induk yang sehat agar tidak membawa penyakit, seperti penyakit Cronic Respiratory Disease
b.      Ukuran atau bobot ayam. Apabila ukuran atau bobot anak ayam relative ringan maka sumber penyebabnya adalah telur tetasan ayam itu, telur tetasan yang besar akan menghasilkan anak ayam yang besar. Begitu pula sebaliknya, telur tetasan yang kecil akan menghasilkan ayam yang kecil.
c.       Anak ayam memperlihatkan mata merah dan bercahaya, aktif serta tampak segar.
d.      Anak ayam tidak terlihat cacat fisik, kaki bengkok, mata buta, atau kelainan fisik lainnya yang mudah dilihat.

2.      Pemeliharanan ayam potong
a.       Penyediaan Alat dan Tempat
Brikut adalah hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum beternak ayam potong :
1)      Kandang ayam terpisah dari tempat tinggal dan jauh dari kebisingan
2)      Luas kandang ayam harus sesuai dengan jumlah bibit ayam yang akan dipelihara. Kandang yang ideal yaitu berisi 10 ekor ayam permeter.
3)      Tinggi kandang 7m dari tanah hingga atap tertinggi, dan 4m dari tanah hingga atap terendah.
4)      Dinding terbuat dari anyaman bamboo atau kawat burung, agar burung, tikus, dan kucing tidak sembarangan masuk. Juga digunakan sebagai ventilasi.
5)      Kulit atau sekam padi ditaburkan di atas lantai yang berfungsi untuk menyerap air, karena lantai yang basah merupakan sebab timbulnya penyakit.
b.      Perawatan ayam potong
Ayam potong merupakan ayam yang di budidayakan untuk diambil dagingnya. Perawatan mulai dari nol sampai umur dua minggu memerlukan perawatan yang ekstra karena untuk menjaga kesehatannya.
Dua jam sekali harus di cek untuk memastikan tidak ada ayam yang terjepit atau trinjak-injak ayam yang lain. Setelah dua minggu ayam potong mulai tumbuh besar dan harus dipindahkan ke tempat yang lebih luas agar pertumbuhan ayam merata. Setelah mendekati masa panen kita harus benar-benar selektif. Satu minggu sebelum ayam dijual seluruh obat-obatan sebaiknya tidak diberikan lagi. Hal ini untuk menghindari efek radial atau sisa obat-obatan itu terkait di dalam daging dan dapat termakan manusia. Untuk masa panen maksimal empat puluh lima hari, lebih dari itu peternak akan mengalami kergian. Berikut adalah faktor pendukung pertumbuhan ayam potong :

1)      Pakan
Pakan harus mengandung protein dan asam amino yang seimbang.
2)      Temperatur lingkungan
Ayam potong akan tumbuh optimal pada temperature lingkungan antara 19˚C sampai dengan 20˚C.
3)      Pemeliharaan
Bibit ayam potong yang baik membutuhkan pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan ini termasuk vaksin yang benar.

B.     Permodalan Ayam Potong
1.      Modal
Dari hasil penelitian untuk sumber modal beternak ayam potong diperoleh dari modal sendiri.
2.      Omset
Keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha selama perawatan sampai masa panen dihitung dari bobot ayam per kilogramnya. Menurut harga pasaran untuk standar bobot ayam adalah 2,5Kg per ayam dengan harga kisaran Rp. 10.000 hingga Rp 13.000 per kilogramnya.
Untuk nilai keuntungan diperoleh dari jumlah ayam yang hidup di kali jumlah ayam per kilogram dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan selama perawatan.

C.    Pemasaran Ayam Potong
1.      Kerjasama
Pemasaran ayam potong ini dengan cara diambil oleh pihak pemitraan, sehingga peternak tidak perlu memasarkan ayam potong sendiri.
2.      Mandiri
Pemasaran ayam potong ini biasanya ada masyarakat sekitar yang membelinya tapi dalam jumlah sedikit dan tidak menentu.

D.    Kendala Dalam Usaha Ayam Potong
1.      Pemeliharaan
Dalam memelihara, ayam sering terserang berbagai penyakit diantaranya adalah sebagi berikut :
a.       Cronic Respirastory disease
Disebabkan oleh makhluk kecil intumediate antara virus dan bakteri. Biasanya menyerang bibit ayam. Gejalanya adalah ayam terlihat tidak aktif dan dia bagaikan mati. Penyakit ini pertama-tama di tularkan dari induknya. Makhluk ini dapat hidup dalam kuning telur dan tetap bertahan.

b.      Coryta
Disebabkan oleh bakteri. Gejalanya adalah ayam seperti orang kedinginan, sayap terkulai, mata sayu dan berair, dan lubang hidung keluar cairan kemudian mulutnya tercium bau yang spesifk.
c.       New Costle disease (ID atau Tetilo)
Disebabkan oleh virus. Gejalanya terlihat tenda-tanda umum ayam yang sakit seperti tidak aktif, sayap terkulai, mata ngantuk dan mangkit. Ada satu tanda yang agak sensitive yaitu tukikolis. Tukikolis adalah kepala yang mengarah ke kanan, ke kiri dank e bawah.
d.      Penyakit Gumboro
Disebabkan oleh virus. Tanda-tanda umum penyakit ini adalah konsumsi ronsum dan air minum berkurang, bulu terlihat lusuh dna kotor, kematian yang terjadi segera meningkat.
e.       Penyakit Berak Darah
Disebabkan oleh protozoa, penyebab utamanya adalah konsisi kandang yang basah. Tanda-tandanya adalah tanda-tanda umum ayam yang sakit. Kemudian pada lantai liter ditemui bercak-bercak merah.

2.      Pemasaran
a.       Dalam usaha peternakan ayam potong, peternak mengalami kendala pemasaran seperti :
a)      Kekurangan modal menyebabkan pembelian bibit ayam hanya sedikit.
b)      Berbagai penyakit menyerang menyebabkan ayam banyak yang mati sehingga yang bisa dipanen hanya sedikit.
c)      Bila musim penghujan banyak ayam yang mati karena terkejut dengan suara petir.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, peneliti dapat menyimpulkan :
1.      Karakteristik ayam potong yang baik diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Bibit berasal dari induk yang sehat agar menghasilkan ayam potong yang berkualitas.
b.      Berasal dari telur tetasan yang besar.
c.       Anak ayam Nampak tidak mengalami cacat fisik.
2.      Dalam proses pemeliharaan ayam potong ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bibit ayam potong dapat berkembang dengan baik :
a.       Penyediaan alat dan tempat yang memadai, sehingga bibit dapat berkembang dengan baik.
b.      Perawatan yang ekstra terhadap bibit baru (umur nol sampai dua minggu) hingga mendekati masa panen serta faktor pendukung pertumbuhan ayam potong.
3.      Permodalan diperoleh dari modal sendiri.
4.      Untuk pemasaran ayam potong dilakukan oleh pemitran,sehingga peternak tidak perlu memasarkan aya potong sendiri.
5.      Kendala yang dihadapi dalam usaha peternakan ayam potong adalah kendala dalam menghadapi berbagai penyakit dan kendala pemasaran.

B.     Saran
Sehubungan dengan simpulan diatas, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1.      Penulsi menyarankan supaya para peternak jeli dalam pemeliharaan ayam potong agar bisa berhasil dalam memelihara ayam potong agar bisa berhasil dalam menekuni bisns ayam potong tersebut.
2.      Penulis menyarankan supaya para peternak dapat mengembangkan usaha ayam potong tersebut.
3.      Penulis menyarankan kepada pemerintah supaya memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang pembudidayaan dn nilai gizi yang terkandung dalam daging ayam potong untuk masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/ayampotong 
http://id.wikipedia.org/wiki/peternakan
KAO, Paymond, W.Y. 1973. Wirausaha, Jakarta
peternakan Ayam Potong. Edisi 19 Agustus – September 2009
Schumpeter, Joseph C. 1916. Wirausaha, Jakarta