BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Usaha di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat cepat. Hal ini ditandai
dengan berdirinya berbagai usaha guna memenuhi kebutuhan meningkat. Tetapi saat
ini masih terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk di Indonesia
dengan pekerjaan yang tersedia. Selain itu harga bahan pokok yang semakin
meningkat mendorong masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Saat ini banyak sekali masyarakat yang berusaha mengembangkan usahanya
baik itu usaha kecil, usaha menengah, maupun usaha besar. Para
pengusaha juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Misalnya
di desa NgrompakJatisrono yang masyarakatnya dominant bekerja di bidang
peternakan, misalnya ayam potong.
Konsumsi daging ayam potong di masyarakat cukup tinggi, karena harga ayam
potong lebih murah dibandingkan dengan harga daging lainnya. Maka peternakan
ayam potong ini sangat baik untuk dikembangkan di masyarakat sebagai peluang
bisnis yang menjanjikan. Selain itu ayam potong juga memiliki kandungan protein
yang sangat tinggi dan baik bagi kesehatan.
Naumn, banyak juga peternak yang mengalami kerugian dikarenakan mereka
kurang professional dalam pengelolaan maupun pemeliharaan ayam potong tersebut.
Maka dalam karya tulis ini akan dibahas mengenai sekilas pandang usaha
peternakan ayam potong, permodalan ayam potong, pemasaran ayam potong, serta
kendala dalam usaha ayam potong.
Penulis juga memberikan gambaran bahwa usaha ayam potong memiliki peluang
pendapatan cukup besar dan juga dapat menambah alternative lapangan pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan pendapatan produsen dan dapat mengurangi
pengangguran di Indonesia
terutama di Jatisrono.
Oleh karena itu penulis memilih judul “Usaha Peternakan Ayam Potong Maju
Jaya Desa Ngrompak Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri”.
B. Pembatasan
Masalah
Penelitian ini agar lebih terarah dalam pembahasannya maka penulis
mencoba membatasi masalah pada sejarah usaha peternakan ayam potong, permodalan
ayam potong, pemasaran ayam potong, serta kendala dalam usaha ayam potong.
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipapaskan pada latar belakang
masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
sejarah usaha peternakan ayam potong ?
2. Bagaimana
permodalan ayam potong ?
3. Bagaimana
pemasaran ayam potong ?
4. Apa
saja kendala yang dihadapi dalam usaha peternakan ayam potong ?
D. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan
Umum Penelitian
a. Sebagai
persyaratan mengikuti Ujian Nasional SMA Negeri 1 Slogohimo.
b. Dapat
dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian serupa.
2. Tujuan
Khusus Penelitian
a. Untuk
mengetahui sejarah usaha peternakan ayam potong
b. Untuk
mengetahui permodalan ayam potong
c. Untuk
mengetahui pemasaran ayam potong
d. Untuk
mengetahui kendala yang dihadapi dalam usaha peternakan ayam potong.
E. Manfaat
Penelitian
a. Dapat
mengetahui sejarah usaha peternakan ayam potong sehingga penulis tertarik untuk
melakukan usaha sejenis.
b. Dapat
mengetahui permodalan ayam potong sehingga kita bisa mengetahui asal modal.
c. Dapat
mengetahui pemasaran ayam potong sehingga kita mengetahui metode pemasaran yang
digunakan peternak.
d. Dapat
mengetahui kendala yang dihadapi sehingga kita bisa melakukan pencegahan
terhadap kendala-kendala tersebut.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Wirausaha
Wirausaha secara umum dapat diartikan orang yang menjalankan usaha dengan
kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan
mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga
seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri
seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa
bersepakat, dan mempunyai ambisi untuk mengembangkan usahanya.
Pengertian wirausaha menurut Joseph C. Schumpeter (1916) adalah sebagai
berikut :
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan
kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil
keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.
Pengertian wirausaha menurut Raymond W.Y. KNO (1973) adalah sebagai
berikut :
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasa
menjadi realita.
B. Pengertian
Peternakan
Peternakan menurut wikipedia bahasa Indonesia (2004) adalah kegiatan
mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan
hasil dari kegiatan tersebut.
C. Pengertian
Ayam Potong
Pengertian ayam potong menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adala ayam
jantan dan betina muda yang berumur di bawah delapan mingggu ketika dijual
dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai
dada yang lebar dengan timbunan daging yang banyak. Selain itu ayam potong
memiliki karakteristik yang berbeda dengan ayam potong lain, yaitu tidak tahan
penyakit, mudah terkejut yang mengakibatkan kematian dan takut pada ketinggian.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
A. Metode
penelitian
1. Sasaran
Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah peternak ayam potong
Maju Jaya Desa Ngrompak Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri.
2. Lokasi
Penelitian
Lokasi ditetapkan di peternakan ayam potong Desa
Ngrompak kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri.
3. Metode
Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan sumber gejala yang terjadi pada situasi sekarang.
B. Metode
Pengumpulan Data
1. Observasi
Yaitu penulis melakukan pengamatan ke objek
penelitian. Metode ini digunakan khususnya untuk menggali data-data yang
berkaitan dengan cara-cara pemeliharaan ayam potong, kondisi, dan situasi lainnya.
2. Interview
Yaitu penulis mengadakan wawancara atau tanya jawab
serta langsung dengan pemilik peternakan atau orang-orang yang berkompeten
dalam peternakan itu.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
A. Sejarah
Usaha Peternakan Ayam Potong “Maju Jaya”
Usaha peternakan ayam potong di desa Ngrompak didirikan pertama kali
tahun 2008. Alasan utama usaha ini didirikan di desa Ngrompak karena dengan
berdirinya usaha peternakan tersebut, masyarakat di sekitar bisa memperoleh
lapangan pekerjaan. Berikut adalah cara-cara yang harus dilakukan agar
memperoleh hasil yang baik :
1. Mengenal
Jenis Bibit Ayam Potong yang Baik
Beberapa pedoman untuk memilih bibit ayam potong yang baik adalah sebagai
berikut :
a. Anak
ayam yang berasal dari induk yang sehat agar tidak membawa penyakit, seperti
penyakit Cronic Respiratory Disease
b. Ukuran
atau bobot ayam. Apabila ukuran atau bobot anak ayam relative ringan maka
sumber penyebabnya adalah telur tetasan ayam itu, telur tetasan yang besar akan
menghasilkan anak ayam yang besar. Begitu pula sebaliknya, telur tetasan yang
kecil akan menghasilkan ayam yang kecil.
c. Anak
ayam memperlihatkan mata merah dan bercahaya, aktif serta tampak segar.
d. Anak
ayam tidak terlihat cacat fisik, kaki bengkok, mata buta, atau kelainan fisik
lainnya yang mudah dilihat.
2. Pemeliharanan
ayam potong
a. Penyediaan
Alat dan Tempat
Brikut adalah hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum beternak ayam
potong :
1) Kandang
ayam terpisah dari tempat tinggal dan jauh dari kebisingan
2) Luas
kandang ayam harus sesuai dengan jumlah bibit ayam yang akan dipelihara.
Kandang yang ideal yaitu berisi 10 ekor ayam permeter.
3) Tinggi
kandang 7m dari tanah hingga atap tertinggi, dan 4m dari tanah hingga atap
terendah.
4) Dinding
terbuat dari anyaman bamboo atau kawat burung, agar burung, tikus, dan kucing
tidak sembarangan masuk. Juga digunakan sebagai ventilasi.
5) Kulit
atau sekam padi ditaburkan di atas lantai yang berfungsi untuk menyerap air,
karena lantai yang basah merupakan sebab timbulnya penyakit.
b. Perawatan
ayam potong
Ayam potong merupakan ayam yang di budidayakan untuk
diambil dagingnya. Perawatan mulai dari nol sampai umur dua minggu memerlukan
perawatan yang ekstra karena untuk menjaga kesehatannya.
Dua jam sekali harus di cek untuk memastikan tidak ada
ayam yang terjepit atau trinjak-injak ayam yang lain. Setelah dua minggu ayam
potong mulai tumbuh besar dan harus dipindahkan ke tempat yang lebih luas agar
pertumbuhan ayam merata. Setelah mendekati masa panen kita harus benar-benar
selektif. Satu minggu sebelum ayam dijual seluruh obat-obatan sebaiknya tidak
diberikan lagi. Hal ini untuk menghindari efek radial atau sisa obat-obatan itu
terkait di dalam daging dan dapat termakan manusia. Untuk masa panen maksimal
empat puluh lima hari, lebih dari itu peternak akan mengalami kergian. Berikut
adalah faktor pendukung pertumbuhan ayam potong :
1) Pakan
Pakan harus mengandung protein dan asam amino yang seimbang.
2) Temperatur
lingkungan
Ayam potong akan tumbuh optimal pada temperature lingkungan antara 19˚C
sampai dengan 20˚C.
3) Pemeliharaan
Bibit ayam potong yang baik membutuhkan pemeliharaan yang baik.
Pemeliharaan ini termasuk vaksin yang benar.
B. Permodalan
Ayam Potong
1. Modal
Dari hasil penelitian untuk sumber modal beternak ayam
potong diperoleh dari modal sendiri.
2. Omset
Keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha selama
perawatan sampai masa panen dihitung dari bobot ayam per kilogramnya. Menurut
harga pasaran untuk standar bobot ayam adalah 2,5Kg per ayam dengan harga
kisaran Rp. 10.000 hingga Rp 13.000 per kilogramnya.
Untuk nilai keuntungan diperoleh dari jumlah ayam yang
hidup di kali jumlah ayam per kilogram dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan
selama perawatan.
C. Pemasaran
Ayam Potong
1. Kerjasama
Pemasaran ayam potong ini dengan cara diambil oleh
pihak pemitraan, sehingga peternak tidak perlu memasarkan ayam potong sendiri.
2. Mandiri
Pemasaran ayam potong ini biasanya ada masyarakat
sekitar yang membelinya tapi dalam jumlah sedikit dan tidak menentu.
D. Kendala
Dalam Usaha Ayam Potong
1. Pemeliharaan
Dalam memelihara, ayam sering terserang berbagai
penyakit diantaranya adalah sebagi berikut :
a. Cronic
Respirastory disease
Disebabkan oleh makhluk kecil intumediate antara virus
dan bakteri. Biasanya menyerang bibit ayam. Gejalanya adalah ayam terlihat
tidak aktif dan dia bagaikan mati. Penyakit ini pertama-tama di tularkan dari
induknya. Makhluk ini dapat hidup dalam kuning telur dan tetap bertahan.
b. Coryta
Disebabkan oleh bakteri. Gejalanya adalah ayam seperti
orang kedinginan, sayap terkulai, mata sayu dan berair, dan lubang hidung
keluar cairan kemudian mulutnya tercium bau yang spesifk.
c. New
Costle disease (ID atau Tetilo)
Disebabkan oleh virus. Gejalanya terlihat tenda-tanda
umum ayam yang sakit seperti tidak aktif, sayap terkulai, mata ngantuk dan
mangkit. Ada satu tanda yang agak sensitive yaitu tukikolis. Tukikolis adalah
kepala yang mengarah ke kanan, ke kiri dank e bawah.
d. Penyakit
Gumboro
Disebabkan oleh virus. Tanda-tanda umum penyakit ini adalah konsumsi
ronsum dan air minum berkurang, bulu terlihat lusuh dna kotor, kematian yang
terjadi segera meningkat.
e. Penyakit
Berak Darah
Disebabkan oleh protozoa, penyebab utamanya adalah
konsisi kandang yang basah. Tanda-tandanya adalah tanda-tanda umum ayam yang
sakit. Kemudian pada lantai liter ditemui bercak-bercak merah.
2. Pemasaran
a. Dalam
usaha peternakan ayam potong, peternak mengalami kendala pemasaran seperti :
a) Kekurangan
modal menyebabkan pembelian bibit ayam hanya sedikit.
b) Berbagai
penyakit menyerang menyebabkan ayam banyak yang mati sehingga yang bisa dipanen
hanya sedikit.
c) Bila
musim penghujan banyak ayam yang mati karena terkejut dengan suara petir.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan
hasil analisis data, peneliti dapat menyimpulkan :
1. Karakteristik
ayam potong yang baik diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Bibit
berasal dari induk yang sehat agar menghasilkan ayam potong yang berkualitas.
b. Berasal
dari telur tetasan yang besar.
c. Anak
ayam Nampak tidak mengalami cacat fisik.
2. Dalam
proses pemeliharaan ayam potong ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
bibit ayam potong dapat berkembang dengan baik :
a. Penyediaan
alat dan tempat yang memadai, sehingga bibit dapat berkembang dengan baik.
b. Perawatan
yang ekstra terhadap bibit baru (umur nol sampai dua minggu) hingga mendekati
masa panen serta faktor pendukung pertumbuhan ayam potong.
3. Permodalan
diperoleh dari modal sendiri.
4. Untuk
pemasaran ayam potong dilakukan oleh pemitran,sehingga peternak tidak perlu
memasarkan aya potong sendiri.
5. Kendala
yang dihadapi dalam usaha peternakan ayam potong adalah kendala dalam
menghadapi berbagai penyakit dan kendala pemasaran.
B. Saran
Sehubungan dengan simpulan diatas, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Penulsi
menyarankan supaya para peternak jeli dalam pemeliharaan ayam potong agar bisa
berhasil dalam memelihara ayam potong agar bisa berhasil dalam menekuni bisns
ayam potong tersebut.
2. Penulis
menyarankan supaya para peternak dapat mengembangkan usaha ayam potong
tersebut.
3. Penulis
menyarankan kepada pemerintah supaya memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang
pembudidayaan dn nilai gizi yang terkandung dalam daging ayam potong untuk
masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/ayampotong
http://id.wikipedia.org/wiki/peternakan
KAO, Paymond,
W.Y. 1973. Wirausaha, Jakarta
peternakan Ayam
Potong. Edisi 19 Agustus – September 2009
Schumpeter,
Joseph C. 1916. Wirausaha, Jakarta