PROSES
PEMBUATAN DAN PEMASARAN
TAHU
“RAOS ECO” DESA KARANG
Tahun
2011
KARYA
TULIS
Disusun
dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Melengkapi
Sebagian Syart Ujian Nasional
Di
SMA Negeri 1 Slogohimo
Disusun
Oleh :
Nama : NINING
SULISTYOWATI
No. Induk : 1766
Kelas : XII
Program : IPS
PEMERINTAH
KABUPATEN WONOGIRI
DINAS
PENDIDIKAN
SMA
NEGERI 1 SLOGOHIMO
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam sehari-hari kegiatan Pak Wiyono adalah membuat
tahu. Dengan membuat tahu Pak Wiyono dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
Disamping itu usaha tahu banyak menyerap tenaga kerja dan membuat lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dengan kemampuan dan alat seadanya Pak
Wiyono mencoba membuat usaha membuat tahu hingga makin hari makin berkembang.
Tambahan pula usaha itu dilakukan selain memiliki kemampuan juga karena melihat
peluang yang ada sehingga Pak Wiyono berprinsip selama masih ada orang yang
makan tahu maka usaha Pak Wiyono tidak ada kendala.
Tahu bukanlah makanan yang asing lagi bagi kalangan
masyarakat. Disamping itu, yahu juga merupakan makanan yang bergizi, makanan
yang mengandung protein karena bahan utamanya terbuat dari kedelai yang
berkualitas baik dan menghasilkan tahu yang kenyal, enak dan tidak hancur jika
digoreng ataupun dicincang.
Tahu bukanlah makanan yang mahal, melainkan makanan
yang murah, meriah dan merakyat. Di kalangan masyarakat, tahu merupakan makanan
yang mudah dan cepat dalam pencariannya, serta cara pembuatannya pun tidak
membutuhkan waktu yang lama. Sehingga sampai saat ini, banyak masyarakat yang
tertarik berusaha dalam produksi tahu.
Tahu selain digunakan sebagai lauk pauk juga termasuk
makanan cemilan, misalnya untuk hidangan saat mengadakan rapat, arisan, maupun
kumpulan bersama keluarga. Dan lebih afdol untuk makan sampingan saat makan
bakso.
Oleh karena itu penulis merasa tertarik mengangkat
tema tersebut dengan judul “Proses Pembuatan dan Pemasaran Tahu Raos Eco
Kelurahan Karang Kecamatan Slogohimo.
B. Pembatasan
Masalah
Penulisan ini agar lebih terarah dalam pembahasannya
maka penulis mencoba membatasi proses dan pemasaran tahu “RAOS ECO” Kalurahan
Karang Kecamatan Slogohimo.
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipapaskan pada
latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
proses pembuatan tahu ?
2. Bagiama
proses pemasaran tahu ?
3. Bagaimana
kendala usaha tahu “RAOS ECO” ?
D. Penelitian
1. Tujuan
Umum
a. Sebagai
persyaratan mengikuti Ujian Nasional SMA Negeri 1 Slogohimo.
b. Dapat
dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian serupa.
2. Tujuan
Khusus
a. Untuk
mengetahui proses pembuatan tahu “RAOS ECO”
b. Untuk
mengetahui pemasaran tahu “RAOS ECO”
c. Untuk
mengetahui kendala usaha tahu “RAOS ECO”
E. Manfaat
Penelitian
1. Dengan
diketahuinya proses pembuatan tahu “RAOES ECO” dapat dijadikan gambaran untuk
membuka usaha pembuatan tahu.
2. Dengan
diketahuinya pemasaran tahu, dapat dijadikan gambaran untuk memasarkan tahu,
dapat dijadikan gambaran untuk memasarkan tahu “RAOS ECO” ke pasar yang lebih
luas.
3. Dengan
diketahuinya kendala usaha tahu, dapat dijadikan gambaran untuk mengatasi
kendala-kendala sebelum membuka usaha.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Industri
Menurut Sukirno industri adalah perusahaan yang
menjalankan kegiatan ekonomi tergolong dalam sector sekunder. Kegiatan ini
antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan
rokok.(Sukirno, 1997)
Sedangkan industri menurut Undang-undang Republik
Indonesia No. 5 tahun 1984 tentang perindustrian yang mana dimaksud industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
jadi dan barang barang yang bernilai tinggi untuk penggunaannya termasuk dalam
kegiatan merancang dan mengolah suatu bahan mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi, sehingga dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi
manusia.
Jadi dapat disimpulkan, industri adalah suatu usaha
atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi, menjadi barang
jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.
B. Pengertian
Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam
perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu
sendiri harga barang dan jasa. Faktor penting dalam penciptaan nilai tersebut
adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Menurut Kolter pemasaran adalah proses social dan
menejerial yang di dalamnya individu dan kelompok, mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai kepada pihak lain. (Kolter 1997)
Jadi dapat disimpulkan pemasaran adalah proses
penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
C. Pengertian
Kendala Usaha
Kendala menurut James Stoner adalah situasi atau
kondisi yang akan datang dan tidak diinginkan yang menghambat suatu organisasi
untuk mencapai satu atau lebih tujuan. (James, Stoner 1996)
Sedangkan menurut Prajudi kendala adalah suatu yang
menyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai
sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan. (Prajudi, 1997)
Usaha adalah suatu bentuk usaha yang melakukan
kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan
tujuan memperoleh keuntungan. Baik yang diselenggarakan oleh perorangan
maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau terbentuk badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam satu Negara.
Jadi kendala usaha adalah situasi atau kondisi yang
tidak diinginkan untuk mencapai tujuan dalam suatu usaha.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
1. Sasaran
Penelitian
Sasaran dalam penelitian ini adalah proses pembuatan dan pemasaran tahu
“RAOS ECO”
2. Lokasi
Penelitian
Lokasi ditetapkan di Industri tahu Kalurahan Karang, Kecamatan Slogohimo
Kabupaten Wonogiri.
3. Metode
Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode deskriptif.
Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu gejala atau peristiwa yang terjadi pada situasi sekarang.
4. Metode
Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu cara mendapatkan informasi dengan bertanya langsung pada responden.
Menurut Esterbeg, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan mekna
dalam suatu topik tertentu.
b. Observasi
Yaitu aktivitas peneliti melalui proses pengamatan
dengan menggunakan pancaindra. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang kelakuan manusia, keadaan, kondisi atau situasi dari objek
yang diteliti dan mencatat setiap keadaan yang diamatinya. Dengan observasi
peneliti melihat sendiri mengenai segala sesuatu atau segala kejadian yang ada
di masyarakat.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
A. Proses
Pembuatan Tahu
Tahu merupakan makanan tradisional yang banyak
digemari masyarakat. Tahu pembuatannya sangat sederhana. Berikut proses
pembuatan tahu :
1. Alat
dan Bahan Pembuatan Tahu
a. Alat
pembuatan Tahu
·
Alat peredam
·
- ember (10) : Untuk merendam kedelai dengan air
1 ember penuh
- penyaringan : Untuk menyaring kedelai dari kotoran setelah direndam dan
dibersihkan sekalian.
·
Alat Penggilingan
-
Disel dan Mesin penggilingan : Untuk menggiling kedelai
-
Ember (10) : Untuk wadah adonan
·
Alat Rebusan
-
Dapur yang dirancang dengan menggunakan cerobong
asap dan tempat pemisahan antara kayu baker dan abu sisa pembakaran.
-
Wajan Besar : Untuk merebus
-
Air yang terdapat dari sumber dekat rumah
·
Alat Penyaringan
-
Kain Halus : Untuk menyaring
-
Tempat untuk wadah sari kedelai
·
Alat Percetakan
-
Percetakan dari besi yang berbentuk kotak :
Untuk mencetak
-
Kain Halus : Untuk alas cetakan
-
Alat pengepres berupa batu besar : Untuk
memadatkan tahu
·
Alat Penggorengan
-
Dapur penggorengan dan wajan besar : Untuk
menggoreng tahu
-
Sodet dan Serokan : Untuk mengambil tahu dari
wajan penggorengan
-
Ember : Untuk merendam tahu setelah digoreng
agar tidak bau
-
Kayu Bakar
b. Bahan
Pembuatan Tahu
§
Kedelai murni
§
Air cuka
§
Air bersih
§
Minyak goring
§
Solar dan bensin
2. Cara
pembuatan tahu
Langkah-langkah dalam pembuatan tahu adalah sebagai berikut :
a) Kedelai
direndam selama 4 atau 5 jam
b) Setelah
direndam, kedelai dicuci sampai bersih
c) Setelah
itu kedelai digiling sampau halus dan menjadi seperti adonan
d) Dalam
wajan pengrebusan ketika air sudah mendidih kembali.
e) Setelah
adonan kedelai mendidih maka harus disaring dengan kain halus yang sebelumnya
sudah disiapkan supaya sari kedelainya dan ampas dapat terpisah.
f) Air
setelah di ambil ampasnya, maka sari kedelai siap diberi cuka, kira-kira untuk
ukuran 5-6 kg air cuka ¼ gelas dicampur air 10 liter.
g) Setelah
diberi air cuka lalu diaduk sampai terjadi gumpalan-gumpalan menyerupai tahu.
Setelah 10 menit gumpalan-gumpalan tersebut akan mengendap, maka sebelum
dicetak air diatas gumpalan tersebut harus diambil terlebih dahulu.
h) Lalu
cetakan tahu disiapkan yaitu berupa besi berbentuk kotak berlapis kain halus
yang tipis. Gumpalan tersebut dituang dalam cetakan kemudian diperas dengan
batu 15-20 menit dan sampai gumpalan tahu tersebut jadi padat menjadi tahu.
Kemudian dibuka dan diambil dari cetakan kemudian dipotong sesuai ukuran yang
diinginkan. Lalu potongan tahu ditata dengan rapi dalam ember yang diberi air
dingin supaya tidak hancur selama 15 menit.
i)
Setekah tahu direndam dalam air maka lengkah
selanjutnya mempersiapkan tempat untuk menggoreng tahu, untuk mendapatkan hasil
gorengan tahu yang masak dan warna tahu bisa bagus maka minyak harus dalam
keadaan panas atau mendidih. Setelah tahu kelihatan matang, lalu ditiriskan
agar minyak dalam tahu cepat mongering, setelah mongering maka tahu dimasukkan
lagi dalam ember yang berisi air dingin agar tahu tidak rusak.
B. Pemasaran
Tahu
1. Cara
pemasaran tahu
a) Tetangga
Banyak tetangga sekitar yang membeli langsug ke rumah Pak Wiyono.
b) Keliling
Penjualan tahu dengan keliling ke desa lain dengan menggunakan sepeda
motor. Penjualan dengancara keliling tersebut dilakukan setiap pagi hari dan
sore hari. Sekali keliling menempuh perjalanan selama 2 jam.
c) Pemasaran
Pemasaran bagi orang-orang yang memiliki keperluan, misalnya hajatan,
arisan, syukuran dilakukan 2 hari sebelumnya.
d) Pelanggan
Pelanggan Pak Wiyono yang membeli tahu tiap harinya dalam jumlah tertentu
untuk dijual kembali. Dan mereka mengambil keuntungan Rp. 100,- tiap bijinya, misal
penjual sayur.
2. Permodalan
dan Penghitungan Lab Rugi
a. Permodalan
Jenis-jenis modal menurut buku ekonomi adalah sebagai berikut :
-
Modal sendiri, yaitu modal yang diperoleh dari
uang pribadi atau dari tabungan.
-
Modal sendiri, yaitu modal yang diperoleh dari
pinjaman orang lain atau bank.
-
Modal penyertaan, yaitu modal yang diperoleh
dari pemerintah maupun masyarakat dilaksanakan dalam rangka memperkuat kegiatan
usaha, terutama yang berbentuk investasi.
Dari jenis-jenis modal diatas dapat disimpulkan bahwa
usaha tahu Pak Wiyono menggunakan modal sendiri atau dikatakan usaha Pak Wiyono
adalah usaha mandiri, dengan modal sebesar Rp. 12.000.000
b. Pengelolaan
Modal
-
Sarana
Disini tempat produksi pembuatan milik sendiri bukan
milik orang lain dengan menempati lokasi 8m x 8m.
-
Tenaga Skill
Pak Wiyono dapat memiliki ketrampilan dalam pembuatan
tahu karena keturunan dan ketekunannya dalam belajar pada orang tuanya, sebelum
Pak Wiyono menjalankan usaha tersebut bapak Pak Wiyono lah yang pertama kali
menjalankan usaha tersebut selama 15 tahun, dari pembuatan dan pemasarannya
dilakukan dengan telaten hingga lambat tahun usaha orang tua Pak Wiyono
berkembang pesat.
Tapi pada tahun 2003 pabrik tahu tersebut mengalami
kemerosotan, sehingga selama 2 tahun pabrik tersebut ditutup dan tidak
beroprasi. Pada tahun 2004 Pak Wiyono dengan modal sendiri, mengoprasikan lagi
pabrik tahu tersebut.
-
Tenaga Kerja
Awalnya Pak Wiyono dalam mengoprasikan pabrik tahu
tersebut belum memiliki tenaga kerja yang dibayar, hanya dikerjakan sendiri dan
dibantu sang ibu dan adiknya.
Setelah usaha tersebut memenuhi prosfek yang bisa dikatakan lancar. Pak Wiyono mencari tenaga
kerja tetap, dalam prosesnya Pak Wiyono melatih dulu karyawannya itu dalam
pembuatan tahu sampai bisa. Pak Wiyono membayar karyawannya Rp. 20.000 perharinya.
c. Penentuan
Harga
Pak wiyono menentukan harga penjualan tahu dengan menghitungkan
perbijinya. Dengan harga jual perbiji Rp. 500. Tetapi bila pelanggan yang masih
dijual kembali, Pak Wiyono mematok harga selisih Rp. 100 rupiah tiap bijinya,
hingga pemasaran pihak kedua mendapat untuk Rp 100 tiap bijinya.
d. Penghitungan
Laba Rugi
Pak Wiyono menghitung laba ruginya dari hasil
penjualan dikurangi biaya oprasional.
-
Biaya Oprasional, meliputi
1) Pembelian
Bahan
Dalam usaha Pak Wiyono, sekali rebus membutuhkan 5 kg kedelai. Sedangkan
harga kedelai Rp. 6.000,00 per kg. dan setiap harinya merebus 7 kali. Sehingga
5 kg x Rp. 6.000,00 = Rp 30.000,00
Kedelai : 1 kg dengan harga Rp. 6.000,00
Jadi, 7 kali masakan x Rp. 30.000,00 =
Rp. 210.000,00
Minyak goring : 3kg x Rp 11.000,00 =
Rp. 33.000,00
Solar : 1 liter x Rp 4.500 =
Rp 4.500,00
Bensin : 2 liter x RP. 5.000,00 = Rp. 10.000,00
Kayu baker : 8 ikat x Rp. 2.000,00 = Rp 16.000,00
2) Tenaga
Kerja
5 orang x Rp. 20.000,00 =
Rp. 100.000,00 +
Total =
Rp. 373.500,00
-
Hasil penjualan
Setiap merebus dengan 5kg kedelai menghasilkan 140 biji dan harga
perbijinya Rp 500, sehingga 140 x Rp. 500 = 70.000 x 7 kali masakan adalah Rp
490.000
Jadi dalam sehari Pak Wiyono memiliki keuntungan sebesar : Rp. 490.000 –
Rp. 373.500 = Rp. 116.500
Dari laba itu , Pak Wiyono gunakan untuk mencukupi kebutuhannya
sehari-hari dan sisanya untuk ditabung. Dalam sebulan Pak Wiyono dapat menabung
Rp. 1.500.000.
C. Kendala
Usaha Tahu
1. Tenaga
Kerja
Jika ada tetangga yang memiliki keperluan misalnya
kegiatan maka tenaga kerjanya berkurang. Sehingga dalam pembuatan tahu
mengalami kekurangan dalam tenaganya dan tahu yang dihasilkan pun berkurang.
2. Sumber
Air
Terkadang sumber air tidak jernih karena tercampur
dengan air hijan dan terkadang juga mati listrik. Selain itu, setiap seminggu
sekali dilakukan pengurasan sumur agar air yang digunakan dalam pembuatan tahu
benar-benar bersih.
3. Kayu
Bakar
Pada musim hujan, harga kayu baker mahal. Sehingga
penggunaan kayu baker mengurangi pendapatan.
4. Bahan
Mahal
Ketika bahan-bahan pembuatan tahu harganya meningkat,
maka pendapatan berkurang dan otomatis daya beli masyarakat menurun. Misalnya,
kedelai mahal dan kualitas juga tidak baik pada saat musim penghujan. Selain
itu, hasil tahu akan hancur dan terasa tidak enak. Disamping itu, bahan-bahan
yang lain pun juga mahal, seperti minyak
goring dan air cuka.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai proses pemasaran
dan pembuatan tahu Pak Wiyono dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ternyata
usaha tahu Pak Wi sudah berjalan 6 tahun. Sehingga usaha Pak Wiyono sudah cukup
berpengalaman dalam meningkatkan usahanya.
2. Proses
pembuatan tahu membutuhkan tenaga khusus dan trampil. Dan didukung oleh bahan
dan alat yang memadai.
3. Secara
global, kualitas laba rugi usaha tahu Pak Wiyono setiap harinya mendapat
keuntungan bersih sebesar Rp. 116.500.000.
4. Kendala
yang dialami Pak Wiyono sebagai berikut :
a. Tenaga
yang tersedia kurang efektif sehingga tahu yang dihasilkanpun berkurang.
b. Sumber
air terkadang tidak jernih karena tercampur dengan air hujan.
c. Kayu
baker mahal, sehingga berdampak menurunnya daya beli masyarakat dan otomatis
mempengaruhi pendapatan.
B. Saran-Saran
1. Bagi
Produsen
a. Memperhatikan
kualitas bahan baku dan proses pembuatan tahu agar menghasilkan tahu yang baik
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
b. Menjaga
kebersihan lingkungan sekitar, misalnya dengan memperhatikan pembuangan limbah.
c. Dapat
memanfaatkan ampas tahu dengan bekerjasama dengan para peternak sapi.
2. Bagi
Konsumen
Konsumen tidak hanya menikmati tapi juga lebih dapat mencarmati tahu Pak
Wiyono dan tidak segan-segan memberikan kritik dan saran bagi usaha tahu Pak
Wiyono.
3. Bagi
Pembaca
a. Memberi
atau meningkatkan pengetahuan berwirausaha.
b. Mampu
menciptakan lapangan kerja sendiri.
c. Memahami
bagaimana proses pembuatan dan pemasaran tahu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://tesis-skripsi.blogspot.com/2008/01/analisis-strategi-pemasaran-pabrik-tahu.html
(Diunduh tanggal 1 Maret 2012)
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomian_bisnis
(Duinduh Tanggal 3 maret 2012)
http://cara-membuat.net/search/kendala-usaha-tahu-lontong
(Diunduh tanggal 3 Maret 2012)