ALL LOGO

ALL LOGO

Rabu, 04 Januari 2012

pemanfaatan jamur ling zhi sebagai obat alternatif HIV/AIDS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamur ( fungi ) banyak kita temukan di sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai tempat yang lembab. Jamur dapat ditemukan hamper di semua tempat yang ada materi organik. Dari sekian banyak jamur, yang kaya akan khasiat yaitu ling zhi.

Jamur ling zhi atau Ganoderma Lucidum yang tergolong dalam famili Ganodermataceae merupakan sejenis jamur yang hidup menempel pada batang – batang kayu pepohonan yang sudah lapuk. Masyarakat Indonesia pada umumnya tidak mengetahui khasiat yang terkandung dalam Jamur Ling Zhi, sedangkan sedangkan Jamur Ling Zhi ini sudah populer di kalangan Raja dan Bangsawan di negeri China sejak 2400 tahun yang lalu. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur Ling Zhi mengakibatkan hilangnya nilai guna jamur Ling Zhi yang sesungguhnya kaya manfaat.

Dalam karya tulis ini, penulis memilih judul “Pemanfaatan Jamur Ling Zhi Sebagai Obat Alternatif Terapi HIV / AIDS”. Dengan harapan masyarakat Indonesia mengetahui manfaat jamur Ling Zhi. Sebab masyarakat pada umumnya belum mengetahui manfaat jamur Ling Zhi bagi kesehatan dan cara pembudidayaanya.






B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini agar lebih terfokus dalam pembahasannya penulis mencoba membatasi masala mengenai pemanfaatan Jamur Ling Zhi sebagai obat alternatif terapi HIV / AIDS.


C. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembudidayaan Jamur Ling Zhi ?
2. Apa kandunga yang terdapat dalam jamur Ling Zhi ?
3. Bagaimana pemanfaatan jamur Ling Zhi untuk pengobatan alternatif
HIV ?


D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum penelitian :

a. Dapat dijadikan bahan bagi penelitian serupa


2. Tujuan khusus penelitian :

a. Untuk mengetahui cara pembudidayaan jamur Ling Zhi
b. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam Jamur Ling Zhi
c. Untuk mengetahui manfaat jamur Ling Zhi dalam bidang kesehatan, terutama untuk pengobatan alternatif terapi HIV / AIDS
E. Manfaat Penelitian

1. Dengan diketahuinya cara pembudidayaan jamur Ling Zhi, masyarakat dapat masyarakat dapat membudidayakan jamur Ling Zhi dengan baik dan benar.
2. Dengan diketahuinya kandungan yang terdapat dalam jamur Ling Zhi, dapat dijadikan pengetahuan bagi masyarakat.
3. dengan diketahuinya manfaat jamur Ling Zhi untuk pengobatan alternatif HIV / AIDS, masyarkat dapat mengetahui cara pengobatan HIV/AIDS.





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. MENGENAL JAMUR

Jamur ( fungi ) adalah nama dari sekelompok makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mancerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Jamur memiliki bermacam – macam bentuk. Masyarakat awam mengenal sebagian anggota jamur sebagai jamur, kapong, khamir, atau ragi. Meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Jamur memperbanyak diri secara seksual dan aseksual, seksual dengan cara : dua hita ( benang – benang halus ) dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot, lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hita.. Jamur memiliki kotak sport yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat sport. Contoh jamur yang membentuk sport adalah Rhitopus, sedangkan contoh jamur yang membentuk tunas adalah Bhceharomyces. Hita jamur dapat terputus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.


B. Asal Usul Jamur Ling Zhi

Jamur Ling Zhi ( Ganoderma sp ) atau jamur reishi di jepang, sebenarnya sudah dikenal sejak zaman kaisar Shi Huang Ti ( 259 – 210 SM ). Kaisar dari Dinasti Wei ini pernah mengerahkan 3000 prajurit dan perwira angkatan lautnya ke Jepang untuk mencari sari tanaman yang diberitakan ampuh sebagai elixir of immortality ( jamu awet muda yang membuat orang – orang tidak mati – mati )
( kompas 27 oktober 2009 )

Manfaat jamur Ling Zhi yang begitu besar, akhirnya seorang peneliti Jepang dari Universitas Kyoto bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan jamur inipada tahun 1977. Beliau mengembangkan jamur Ling Zhi dengan menggunakan media tumbuh yang berasal dari limbah pertanian dan kayu – kayu yang telah lapuk.


C. Morfologi Jamur Ling Zhi

Secara morfologi jamur Ling Zhi adalah jamur berukuran besar yang tumbuh di batang pohon tua atau sisa pepohonan yang lapuk. Tudungnya berbentuk pipih menyerupai ginjal berdiameter hingga 30cm dengan ketebalan 2-5cm dan bertangkai pendek.



D. Klasifikasi Jamur Ling Zhi

Klasifikasi :

Kingdom : Fungi
Devisi : Agargeomycota
Kelas : Basidiomycota
Ordo : Polypolares
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma Lucidum



E. Penyakit HIV

1. Pengenalan

“Sindrom Kurang Daya Tahan Penyakit” atau AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang dikenal dengan HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) yang menyebabkan kegagalan system imun tubuh.

2. Penerangan

AIDS melumpuhkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ( system imun tubuh ). Itu terjadi karena kuman HIV telah memusnahkan sel T CD4t yang bertanggung jawab melawan penyakit yang disebabkan kuman bacteria, virus dan lainnya. AIDS bukanlah satu penyakit yang tersendiri, dengan kegagalan system imun, penyakit AIDS lebih mudah menyebar ke seluruh tubuh.


3. Asas Saintifik

HIV menyerang dengan perlahan – lahan dan memusnahkan setengah dari sel darah putih di dalam badan ( sel T CD4t ). Dalam kondisi normal, sel – sel tersebut membantu tubuh melawan terjangkitnya kuman dan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteria.

Apabila HIV telah menyerang tubuh seseorang, sel – sel tersebut tidak mampu lagi melaksanakan tanggung jawabnya karena telah dimusnahkan secara perlahan oleh HIV. Ini bermaksud bahwa HIV akan turut memusnahkan kinerja tubuh untuk melawan penyakit. Perkembangan penyakit ini melalui beberapa fase:



a. Fase 1
Bermula dar HIV menjangkiti seorang individu

b. Fase 2
Virus berkembangbiak, tetapi tidak mengeluarkan sembarang tanda – tanda atau gejala – gejala tertentu

c. Fase 3
Berkrmbang dengan mengeluarkan beberapa tanda dan gejala yang merusak mekanisme pertahanan tubuh.

d. Fase 4
Individu yang terjangkit mulai mengalami penyakit – penyakit seperti Pneumocystis Carinii Pneumonia.

e. Fase 5

Individu yang terjangkit tersebut disahkan telah AIDS. Dalam fase ini, mekanisme pertahanan mengalami kerusakan yang terus – menerus dan sudah tidak mampu lagi untuk melawan serangan bakteria, virus dan kuman – kuman lain.

4. Penyebab

Penyebab AIDS adalah HIV. HIV tidak dapat hidup di luar tubuh manusia dan hanya berpindah apabila lendir badan dari individu yang telah dijangkiti masuk ke dalam tubuh individu yang belum dijangkiti.




5. Penularan
AIDS menular terutama melalui darah, semen ( air mani ) yang telah dijangkiti virus AIDS. AIDS juga dapat menular dari ibu kepada bayi yang di kandungnya.

Cara penularan :
a. Hubungan seksual
b. Transfusi darah
c. Jarum suntik
d. Kegiatan medis
e. Ibu hamil


6. Tanda – Tanda dan Gejala

a. Demam
b. Hilang selera makan
c. Diare
d. Pembengkakan kelenjar
e. Terdapat bercak – bercak di kulit
f. Nerat badan menurun
g. Radang paru – paru
h. Kanker kulit


7. Insiden
AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika berikut pada tahun 1981. Sejak itu AIDS telah menjadi masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia. Di Malaysia, 300 kasus HIV setiap bulan. Sebanyak 448 kasus AIDS dan 16.349 kasus HIV dilaporkan pada 30 Juni 1996. Mayoritas yang terjangkit di Malaysia ( ± 84% ) berumur antara 20 – 39 tahun, dan ± 4% adalah antara umur 13 – 19 tahun.


8. Komplikasi

Karena individu yang terjangkit AIDS mengalami kelumpuhan fungsi sistem imun, mereka lebih mudah jatuh sakit dibandingkan dengan mereka yang memiliki imun yang sehat.


9. HIV tidak menular dengan cara :

a. Hidup serumah
b. Jabat tangan
c. Pengidap HIV bersin atau batuk
d. Kontak alat makan
e. Handuk yang dipakai bersama
f. Menggunakan toilet bersama
g. Berpelukan dan berciuman pipi
h. Gigitan nyamuk
i. Berenang









BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini adalah jamur Ling Zhi, khususnya pada jamur Ling Zhi yang digunakan untuk obat alternative terapi HIV / AIDS.


2. Lokasi Penelitian

Lokasi ditetapkan di Desa Bulak Wetan Rt 02 / Rw 03, Gunan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.


3. Metode pengumpulan Data

a. Metode Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai artikel yang relevan dengan objek penelitian melalui internet.






4. Metode Eksperimen

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan percobaan dalam proses peracikan obat dari Mahkota Dewa untuk obat alternative terapi HIV/AIDS


5. Metode Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui pengamatan pada jamur Ling Zhi khususnya pada jamur Ling Zhi, peneliti juga melakukan pengambilan gambar – gambar dalam penelitian ini.



















BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Budidaya Jamur Ling Zhi

Dalam pembudidayaan jamur Ling Zhi, berbeda dengan cara pembudidayaan jamur tiram atau jamur kuping. Jamur Ling Zhi memerlukan penanganan yang terampil dan juga ketekunan. Jika diibaratkan bayi, jamur Ling Zhi adalah seorang bayi yang lahirprematur. Sehingga perlu penanganan khusus dan hati – hati supaya lahir dengan mulus. Jika tidak demikian, maka budidaya Ling Zhi tidak dapat berkembang dengan baik.

Ada beberapa petunjuk teknik, supaya budidaya Ling Zhi dapat berkembang :

1. Siapkan lokasi yang sesuai dengan habitat jamur Ling Zhi. Jamur Ling Zhi tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 400 – 6.700 m dari permukaan laut. Curah hujan rata – rata 2.000 – 2.500 mm/tahun
2. Sarana yang perlu disiapkan adalah :

a. Ruang budidaya
b. Alkohol 100%
c. Kertas lakmus
d. Pinset
e. Lampu
f. Wadah pasteurisasi
g. Kantong plastic
h. Rak pemeliharaan yang berukuran 3 m x 1 m


3. Media tanam jamur Ling Zhi adalah serbuk gergaji. Syarat serbuk gergaji yang baik ialah :

a. Tidak mengandung minyak atau getah
b. Tidak terkontaminasi oli
c. Kering

Petani jamur Ling Zhi banyak menggunakan serbuk kayu Albasia. Media ini sangat cocok untuk media tanam jamur Ling Zhi karena mudah lapuk. Sedangkan kayu yang lambat pelapukannya ialah Mahoni, Jati, Karet dan Ras Mala. Serbuk gergaji harus kering.

4. Masukkan bahan tambahan berupa dedak halus, tepung jagung, dedak gandum, kapur ( Ca CO3 ), gips, dan TSP. Tujuan penambahan bahan ialah untuk meningkatkan nutrisi dan media jamur. Dalam pembuatan media tanam ada beberapa petunjuk :

a. Serbuk gergaji 80%, dedak halus 15%, tepung jagung 5%, kapur 4%, dan TSP 1%.
b. Serbuk gergaji 80%, katul 5%, polard 5%, kalsium karbonat 5%, kalsium sulfat 5%.
c. Serbuk gergaji 100 kg, dedak halus 10 kg, gips 1,5 kg, kalsium karbonat 0,5 kg, dan TSP 0,5 kg.
d. Serbuk gergaji 100 kg, kapur 1 kg, gips 0,6 kg, urea 3 kg, dan TSP 0,5 kg. Setalah tercampur, selanjutnya diberi air dan diaduk rata. Untuk 100 kg serbuk gergaji keringnya pada umumnya petani menggunakan 2 ember air.

5. Lakukan pengomposan yang bertujuan untuk mempercepat proses pelapukan serbuk gergaji dengan cara menutup seluruh bagian kompos dengan plastik atau bias juga dengan karung goni. Lama pengomposan berlangsung 3 hari. Suhu bagian tengah media kompos dapat mencapai 70˚C. Selama proses pengomposan berlangsung, tumpukan bahan dibalik 3 – 4 kali.


6. Media tananam dimasukkan ke dalam kantong plastik polipropilen tahan panas, berukuran 12 cm x 15 cm, 15 cm x 30 cm. Selanjutnya media tanam dipadatkan dengan mesin pres. Kantong diisi ¾ bagian. Plastik karet ditutup dengan kapas dan diberi ring dari pipa PVC atau potongan bambu.

Cara Membuat Baglog ( Media Tanam )

Bahan :

 Bibit media tanam
 70 kg serbuk gergaji
 12 kg bekatul
 1 kg kapur
 17 kg air
 Polybag
 Cincin
 Plastik ukuran 17/35 tebal 0,5mm, kapas dan karet penutup

Prosedur :

• Campurkan bahan berupa serbuk gergaji, bekatul, kapur dan air lalu aduk hingga merata
• Masukkan bahan sebanyak 900 gram pada polybag lalu kancing dengan cincin dan tutup dengan plastik dan ikat dengan karet sehingga membentuk seperti lubang tutup botol (baglog)
• Sterilisasi media dengan cara steam baglog dalam autoclave bertekanan 1,5-2,5 bar atau 200˚C selama 2 jam.
• Dinginkan baglog dalam ruangan selama 12 jam
• Masukkan bibit media tanam (F3) dalam lubang baglog lalu ratakan kemudian sumbat dengan kapas dan ikat kembali dengan plastik dan karet.
• Simpan baglog dalam ruangan pemutihan sehingga terjadi penyebaran bibit miselium dari bagian bawahnya sehingga baglog yang awalnya berwarna coklat berubah jadi warna putih. Dalam waktu 3 minggu miselium telah menyebar lebih dari ¾ baglog dan baglog siap dipindahkan ke rak pertumbuhan
• Dalam rak yang terbuat dari bamboo, baglog disimpan secara terlentang dan ditumpuk hingga 10 tumpukan
• Seminggu berikutnya jamur telah ditumbuhi dengan miselium dan jamur siap tumbuh
• Buka ikatan dan kapas pada cincin sehingga batang jamur dapat keluar baglog
• Dalam waktu 1 bulan jamur telah keluar batang dan tudung jamur
• Dua bulan berikutnya, jamur sudah matang dan siap dipanen.

7. Pasteurisasi yang bertujuan untuk membebaskan media tanam dari hama dan penyakit, serta menghilangkan racun pada media tanam. Secara sedarhana, pasteurisasi yang berlangsung pada suhu 80 - 90˚C selama 8 jam, bisa dilakukan menggunakan drum bekas minyak tanah yang telah diberi “sarang” ( kawat kasa tipis ).
8. Penanaman bibit dapat dikerjakan melalui cara menularkan bibit di permukaan media tanam. Bibit dapat ditanam ketika suhu kompos mendingin, antara 27 - 28˚C. Adapun penanaman bibit ke kantong plastik sebanyak 50 gram per kantung.
9. Penanaman bibit sebaiknya mempergunakan bibit jamur yang baik, supaya dapat terjaga kemurnian spesiesnya dan strainnya. Bibit jamur Ling Zhi yang banyak dipergunakan petani ialah strain dari Taiwan, yang lebih dikenal sebagai Ling Zhi Merah.
10. Inkubasi yang merupakan proses pemeraman. Kondisi suhu yang stabil antara 24 - 28˚C. Kelembaban terjaga antara 80% - 90%. Selama inkubasi berlangsung tetap harus aktif memeriksa dan menyeleksi baglog yang dipelihara. Ciri media tanam yang tumbuh apabila 10 hari penanaman bibit terlihat merambut memenuhi media tanam.
11. Pemeliharaan baglog dilakukan dengan cara mengontrol suhu dan kelembaban di sekitar ruangan pertumbuhan dan media tanam. Cara yang dilakukan ialah dengan menyiram secara rutin satu kali sehari. Tetapi jika sering hujan, tidak perlu lagi penyiraman. Namun harus diingat, penyiraman terlalu sering akan berakibat jamur mudah terkena hama, membusuk dan terkena penyakit.
12. Jamur sudah dapat dipanen setelah seluruh permukaan jamur merah total. Pada kondisi ideal Ling Zhi butuh waktu 3 bulan dari penanaman sampai panen. Diameter tudung jamur Ling Zhi diperkirakan 15 cm – 20 cm. Baglog 1,2 kg umumnya rata – rata menghasilkan 100 gram jamur Ling Zhi segar. Ling Zhi segar yang beratnya 100 gram, setelah dikeringkan akan menjadi 30 kg. Harga jual jamur Ling Zhi yang sudah dikeringkan bisa mencapai Rp. 500.000,-/kg, sedangkan Ling Zhi yang masih segar mencapai Rp. 300.000,-/kg.

B. Kandungan Dalam Jamur Ling Zhi

Ganoderma Lucidum mengandung lebih dari 200 senyawa aktif yang dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu 30% senyawa larut dalam air, 65% senyawa larut dalam pelanit organik, dan 5% senyawa volatil. Polisakarida dan Germanium Organik merupakan senyawa larut dalam air. Adenosin dan Terpenoid adalah senyawa yang larut dalam pelanit organik, sedangkan Asam Ganoderat termasuk senyawa volatil. Berikut ini manfaat zat aktif yang terkandung dalam jamur Ling Zhi :
1. Polisakarida

 Memperkuat kemampuan tubuh dalam proses penyembuhan secara alami
 Membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
 Mencegah pertumbuhan sel yang tidak normal
 Membantu mengurangi kadar gula dalam darah dan memelihara fungsi pankreas
 Mencegah kerusakan organ – organ dalam tubuh
 Membersihkan penumpukan racun dalam tubuh
 Menguatkan membran sel
 Meningkatkan jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah

2. Adenosin

• Menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah
• Menurunkan kadar pengumpulan darah dan mencegah trombogenesis
• Memperbaiki fungsi kelenjar adrenalin untuk menjaga keseimbangan endoktrin
• Menyeimbangkan metabolisme untuk keramajaan dan lebih bertanaga

3. Triterpinoid

 Memperbaiki dan menngkatkan kerja sistem pencernaan
 Mencegah alergi yang disebabkan oleh entigen
 Mengurangi kolesterol dan menstabilkan lemak di dalam tubuh
 Mengaktifkan inti sel dalam darah


4. Sari Ganoderik

 Membantu memulihkan masalah penyakit kulit
 Meremajakan, mempercantik, dan menghaluskan kulit
 Menghentikan pendarahan
 Mengobati penyakit kulit, infeksi, dan luka
 Menurunkan kadar gula dalam darah

Kandungan Nutrisi Ling Zhi

Nutrisi Jumlah (%)
Karbohidrat 43,1
Protein 26,4
Lemak 4,5
Abu 19,0
Air 6,9


Komponen Jumlah ( mg/100 g bahan )
Posfor 4.150
Kalium 3.590
Magnesium 1.030
Kalsium 832
Natrium 735
Zat Besi 82,6
Niacin 61,90
Vitamin B2 17,10
Vitamin B1 3,49
Vitamin B6 0,71

C. Pemanfaatan Jamur Ling Zhi

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari khasiat Ling Zhi, paling bagus dengan cara direbus. Ling Zhi kering dalam bentuk irisan tipis atau serbuk sebanyak 5 – 10 gram dimasukkan ke dalam 3 gelas air mendidih. Kemudian panci ditutup, api dikecilkan sehingga airnya tidak mendidih lagi ( tapi masih cukup panas ) dan dibiarkan selama dua jam.

Setelah didinginkan kemudian diminum pada saat perut kosong, bersamaan dengan vitamin C. Rasanya agak pahit, untuk mengurangi rasa pahitnya gunakan madu atau jus buah, bukan menggunakan gula pasir.

Cara lain yang lebih praktis adalah membuatnya menjadi kapsul :

1. Iris tipis jamur Ling Zhi
2. Keringkan jamur Ling Zhi 4 hari dengan sinar matahari, sedangkan dengan oven kurang dari 60˚C selama 12 jam
3. Giling jamur yang telah kering dengan mesin giling
4. Masukkan ekstrak Ling Zhi ke dalam kapsul












BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan

1. Dalam budidaya jamur Ling Zhi perlu penanganan khusus
2. Jamur Ling Zhi memiliki beberapa kandungan kimia diantaranya : Polisakarida, Adenosin, Triterpinoid, Sari Ganoderik
3. CCCara pembuatan ramuan Ling Zhi dapat direbus dan dibuat serbuk lalu dimasukkan ke dalam kapsul.

B. Saran

Dari uraian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberi saran sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat agar memanfaatkan jamur Ling Zhi sebagai sebagai pengobatan alternatif terapi HIV
2. Bagi pembaca supaya menjadikan karya tulis ini sebagai pengetahuan penyakit HIV dan cara penularannya


DAFTAR PUSTAKA

• http://www.sioloon.com/t9674-penyakit-hiv-aids
• http://www.xamthoneindonesia.com/2011/09/penyakit-hiv.html
• http://www.sumberskripsi.com/tags/ciri-ciri-jamur-lingzhi.html/page/3
• http://arrowsmart27.blogspot.com/2011/11/si-cantik-jamur-ling-zhi.html
• http://aneka-jamur-madiun.blogspot.com/2011/03/kandungan-dan-manfaat-jamur-lingzhi.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Lingzhi
• http://indoroyal.com/info-herbal/info-herbal-jamur-lingzhi-ganoderma.html
• http://mitra-bisnis.tripod.com/clingzhi.html
• http://peluangusahauntukanda.blogspot.com/2009/01/budidaya-jamur-ling-zhi.html

CATATAN :